Berkarier di bandara sebagai ground staff menjadi passion utama alumni Program Sarjana Sastra Jepang Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Milla Dewi Hartono Soehardjo. Dengan menekuni karier tersebut di Narita Airport, Jepang, ia bisa menerapkan kemampuannya berbahasa Jepang yang dipelajari selama masa kuliah.
Kariernya di bandara yang berlokasi di Narita, Chiba Prefecture, Japan itu sudah dimulai sejak Januari 2024 lalu. Ia menjelaskan ground staff merupakan bidang yang bertanggung jawab terkait kedatangan hingga keberangkatan pesawat.
“Mulai dari check-in penumpang yang akan berangkat, mengatur dan mempersiapkan boarding gate. Hingga menyambut kedatangan penumpang dan memastikan mereka dapat menemukan koper masing-masing,” ungkap alumni yang akrab disapa Mila itu.
Selama berkarier sebagai ground staff di negeri Sakura, tantangan terbesar baginya tidak hanya di berbedaan bahasa saja. Melainkan ketelitian dalam memeriksa berbagai syarat yang diperlukan, baik saat kedatangan maupun keberangkatan.
“Untuk menghadapinya saya selalu membulatkan tekad setiap hari dan membangun semangat untuk belajar dari pengalaman. Karena ini menjadi tantangan untuk saya menjadi lebih baik,” tegas Mila.
Mengasah Keterampilan Berbahasa
Menurut alumni Udinus yang lulus pada tahun 2023 itu, keterampilan praktik berbahasa menjadi hal yang wajib diperhatikan. Pengetahuan dalam berbahasa tidak terbatas pada teori saja, tetapi juga dari segi praktiknya.
“Bandara tempat saya bekerja memang di Jepang, tapi setiap karyawan dituntut untuk memahami beberapa bahasa lainnya seperti Inggris, Cina maupun bahasa Indonesia. Karena di industri profesional, pandara akan didatangi oleh orang dari berbagai negara, tidak hanya Jepang saja,” imbuh Mila.
Pengetahuan dan keterampilan praktik berbahasa sudah mulai Mila persiapkan sejak duduk di bangku perkuliahan di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Udinus. “Bahkan selama kuliah saya pernah mengikuti program 1 tahun internship sebagai Caddie di Jepang. Selama masa internship, saya berkesempatan untuk melatih percakapan bahasa Jepang dengan orang Jepang setiap harinya,” jelasnya.
Melalui pengalaman itu, ia mengaku kemampuannya dalam berinteraksi menggunakan Bahasa Jepang semakin berkembang pesat. Hal itu lah yang menjadi salah satu alasannya tertarik untuk bekerja di bidang customer service di Jepang.
“Selama berkuliah di Udinus, saya juga mendapatkan banyak dukungan dari para dosen yang aktif membagikan info lomba, peluang internship, dan peluang kerja di Jepang,” imbuh alumni kelahiran Semarang itu.
Ungkap Mila, para dosen sangat suportif mendukung dan membantu para mahasiswanya untuk mengembangkan diri, tidak hanya melalui pelajaran kuliah di kampus.
“Saya sangat bersyukur bisa berkuliah di lingkungan kampus yang sangat suportif seperti di Udinus. Hingga setelah lulus kuliah dari Udinus saya dapat berkesempatan untuk berkarier di Jepang,” tutupnya. (Humas Udinus/Ika. Foto: Dok. Pribadi)