Edukasi Kesehatan Reproduksi untuk Siswa Malaysia, Kolaborasi Udinus dan PCIM Demi Masa Depan Generasi Muda

[Sassy_Social_Share]

Edukasi Kesehatan Reproduksi untuk Siswa Malaysia, Kolaborasi Udinus dan PCIM Demi Masa Depan Generasi Muda

[Sassy_Social_Share]

Dalam upaya meningkatkan kesadaran kesehatan reproduksi sejak dini, Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) bekerja sama dengan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia menggelar program pengabdian masyarakat internasional. Program itu melibatkan dosen dan mahasiswa Udinus untuk memberikan edukasi kesehatan reproduksi kepada siswa.

Kegiatan yang memiliki tujuan utama membekali siswa dengan pengetahuan penting terkait tubuh dan hubungan antar-gender. Program yang berlangsung pada Desember lalu, mengedukasi 25 siswa kelas 6 Sekolah Sanggar Belajar PCIM Malaysia. Agenda utama program itu mencakup sesi pretest, pemberian materi edukasi, dan posttest untuk mengevaluasi pemahaman peserta.

Program itu diprakarsai oleh Dr. Hugi Cerlyawati, M.Si., Ayu Ashari., S.S.T., M.Kes., dam Dzuha Hening Yanuarsari, M.Ds. Selain itu, terdapat juga mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Mereka yakni  Lintang Pradendi Grisano, Hakiki Dwi Setyo Utomo, dan Aditya Reanda Permana.

Menurut Hugi, salah satu dosen dari Kesehatan Lingkungan FKes Udinus, program itu dirancang untuk memberikan pengetahuan dasar yang esensial bagi anak-anak mengenai tubuh mereka, perubahan selama pubertas, dan cara menjaga kesehatan reproduksi. Ia menambahkan bahwa edukasi itu penting untuk mencegah berbagai masalah, seperti pelecehan seksual, kehamilan di usia dini, hingga pengaruh negatif dari media dan lingkungan

“Kami ingin anak-anak memahami tubuh mereka, menghormati batasan pribadi, dan memiliki keberanian untuk melaporkan situasi yang tidak nyaman atau berbahaya. Dengan edukasi yang benar, anak-anak dapat membuat keputusan bijak di masa depan,” jelasnya.  

Manfaat Edukasi Sejak Dini

Sementara itu, Ayu yang merupakan dosen Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK) menambahkan bahwa edukasi kesehatan reproduksi sejak dini dinilai dapat membantu anak-anak memahami perubahan tubuh mereka, serta konsekuensi dari keputusan terkait kesehatan reproduksi. Program tersebut juga menanamkan nilai-nilai penting, seperti menghormati batasan pribadi orang lain dan memahami pentingnya persetujuan.

“Melalui pendidikan ini, kami juga ingin membangun kepercayaan antara orang tua dan anak, serta melibatkan mereka dalam percakapan terbuka terkait kesehatan reproduksi,” imbuhnya.

Ia pun berharap kolaborasi tersebut, dapat terus berlanjut dan tentunya program itu tidak hanya berdampak pada siswa, tetapi juga memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa.

“Mahasiswa yang terlibat akan mendapatkan pengalaman yang berharga. Kedepannya dapat berkontribusi langsung dalam pengabdian masyarakat,” harapnya.

Program itu terselenggara berkat dukungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Udinus, yang bekerja sama dengan PCIM Malaysia. Selain memberikan wawasan baru bagi mahasiswa tentang praktik kesehatan reproduksi, kolaborasi ini juga menunjukkan pentingnya kemitraan internasional dalam menghadapi tantangan global. (Humas Udinus/Alex. Foto: Humas FKes)