Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) kembali melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) sebagai bentuk perwujudan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi. Belum lama ini, pengabdian masyarakat dilakukan oleh Tim Pengabdian Masyarakat Program Studi Akuntansi kepada salah satu UMKM Pemancingan di Kabupaten Semarang.

Kegiatan mengusung topik ‘Manajemen Bisnis Berbasis Five Capital pada UMKM Pemancingan Blater Jimbaran dalam Rangka Meningkatkan Keberlanjutan Usaha’. Melibatkan BPR Mekar Nugraha sebagai mitra, pengabdian masyarakat menyasar Pelaku Usaha Pemancingan Blater, Jimbaran, Kabupaten Semarang dan berlangsung di Pemancingan Suharno 2.

Ketua program sarjana Akuntansi Udinus, Hayu Wikan Kinasih, M.Si., menjelaskan bahwa pemilihan topik dilatarbelakangi oleh urgensi bahwa UMKM memiliki peran besar dalam perekonomian nasional. Namun, masih banyak pelaku usaha yang belum melakukan pengelolaan secara modern dan berkelanjutan.

“Di Dusun Blater, Jimbaran misalnya, terdapat 16 usaha pemancingan yang sebagian besar belum menerapkan pemisahan keuangan pribadi dan usaha. Belum juga menyusun laporan keuangan, serta minim adaptasi terhadap teknologi,” jelasnya.

Oleh karena itu, pada pengabdian tersebut peserta mengikuti pelatihan dengan materi yang diberikan oleh tim PKM. Terdapat tiga materi yang disampaikan, diantaranya pengelolaan usaha dan penyusunan laporan keuangan yang disampaikan oleh Dr. E. Retno Indah Hernawati, S.E., M.Si.. 

Dilanjutkan materi kedua dilanjutkan oleh Ririh Dian Pratiwi, S.E., M.Si., Ak., CA., CFMA tentang evaluasi usaha dengan Business Model Canvas. Kemudian, materi terakhir tentang keberlanjutan usaha melalui Five Capital yang disampaikan oleh Dr. Anna Sumaryati., S.E., M.Si., dan Hayu Wikan Kinasih, M.Si.

Dampak bagi Masyarakat

Salah satu anggota tim pengabdian, Dr. Anna Sumaryati., S.E., M.Si., menambahkan bahwa melalui kegiatan tersebut diharapkan masyarakat bisa memahami pentingnya manajemen usaha secara profesional. Pengabdian tersebut sekaligus memberikan pengetahuan baru dan meningkatkan kesadaran masyarakat sebagai pelaku usaha, bahwa keberlanjutan usaha tidak hanya berorientasi pada keuntungan finansial saja.

“Masyarakat juga perlu memperhatikan aspek sosial dan lingkungan. Melalui survei yang dilakukan usai pelatihan, sebagian besar peserta menyatakan minat menyusun laporan keuangan secara mandiri, maupun menerapkan konsep five capital dalam menjalankan usaha mereka,” pungkas Hayu.

Melalui pengabdian tersebut masyarakat juga didorong untuk melakukan diversifikasi pendapatan dan mulai menjaga aspek lingkungan. Salah satunya dengan melakukan pembenihan ikan secara berkala. (Humas Udinus/Penulis: Ika. Editor: Haris. Foto: Dok. Tim PKM Akuntansi)