Program Doktor Ilmu Komputer (PDIK) Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) sukses menyelenggarakan sidang terbuka promosi doktor Wendy Sarasjati pada Rabu (21/05). Dalam sidang tersebut, dipresentasikan disertasi berjudul Kombinasi Seleksi Fitur Lasso+ dan Random Forest Weighted Bootstrap Sampling untuk Deteksi Phishing.
Acara tersebut berlangsung di Meeting Room Gedung H.1 Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Udinus. Sidang ini dihadiri oleh sejumlah guru besar, rekan akademisi, serta keluarga. Sidang terbuka tersebut merupakan bagian dari komitmen Pascasarjana FIK Udinus dalam mencetak lulusan doktor yang ahli di bidangnya.

Dalam pemaparannya, Wendy menjelaskan bahwa penelitiannya dilatarbelakangi oleh keresahan masyarakat terhadap kejahatan siber, khususnya phishing. Dengan pesatnya arus digitalisasi di Indonesia, tercatat lebih dari 221 juta pengguna internet aktif. Hal tersebut menjadikan Indonesia semakin rentan terhadap serangan manipulatif.
“Pengembangan sistem deteksi phishing ini harus akurat dan adaptif terhadap perubahan pola serangan. Karena kejahatan siber terus berevolusi, maka metode deteksi konvensional menjadi kurang efektif,” ungkapnya.
Berdasarkan permasalahan tersebut, mahasiswi yang kini resmi menyandang gelar doktor itu melakukan penelitian dengan pendekatan baru yang mampu beradaptasi. Ia mengkombinasikan dua metode canggih, yakni seleksi fitur Lasso+ dan algoritma Random Forest.
“Saya juga menambahkan teknik weighted bootstrap sampling untuk menangani permasalahan data yang tidak seimbang. Dalam proses penelitiannya, saya mengumpulkan data dari berbagai sumber terpercaya seperti PhishTank dan Mendeley,” lanjutnya.

Wendy menambahkan bahwa penggunaan dua metode tersebut bertujuan untuk menyaring fitur yang paling relevan, sehingga model yang dikembangkan menjadi lebih efisien dan tidak mudah mengalami overfitting.
“Kelebihannya dibandingkan dengan metode lain, metode ini mampu mencakup trade-off antara performa dan kecepatan eksekusi. Jika dilihat dari dataset di bawah 200 ribu, sistem dapat mendeteksi dalam waktu kurang dari 5 detik. Sedangkan untuk dataset di atas jumlah tersebut, waktu yang dibutuhkan mencapai hingga 18 detik,” terangnya.
Memberikan Manfaat kepada Masyarakat
Ketua Senat Universitas Dian Nuswantoro sekaligus pemimpin sidang terbuka, Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom., memberikan apresiasi atas capaian Wendy Sarasjati. Ia menilai bahwa disertasi tersebut merupakan kontribusi nyata terhadap upaya pemberantasan kejahatan siber di Indonesia. Harapannya, hasil dari penelitian tersebut dapat diimplementasikan dalam berbagai sistem keamanan digital.
“Udinus sangat mendukung pengembangan riset-riset yang mampu menjawab tantangan zaman seperti ini. Kami bangga bisa meluluskan doktor seperti Wendy Sarasjati yang karyanya dapat berdampak bagi masyarakat luas,” tegasnya.
Ucapan selamat juga disampaikan oleh promotor Wendy, Prof. Dr. Supriadi Rustad, M.Si., yang memuji ketekunan dan semangat riset yang ditunjukkan selama masa studi. Menurutnya, keberhasilan Wendy tidak lepas dari konsistensinya dalam menyelesaikan setiap tahap penelitian.
“Pengembangan model deteksi phishing ini merupakan inovasi yang krusial di tengah meningkatnya ancaman siber di Indonesia. Dengan gelar doktor ini, Wendy Sarasjati diharapkan dapat menuangkan ilmunya sebagai rujukan dalam pengembangan sistem deteksi phishing di masa depan,” ungkapnya.
Sementara itu, Dekan FIK Udinus, Sri Winarno, M.Kom., Ph.D., mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian Wendy. Ia menyebut bahwa keberhasilan ini merupakan cerminan dari kualitas pendidikan dan riset yang dikembangkan oleh FIK Udinus.
“Kami bangga karena Wendy mampu menunjukkan kapasitas akademik dan kontribusi nyata terhadap dunia siber,” pungkasnya. (Humas Udinus/Penulis: Haris. Foto: Humas Udinus)