Mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) turut mengambil peran dalam pelestarian budaya dan pariwisata Kota Semarang. Hal itu ditunjukkan melalui partisipasinya pada kontestasi ‘Duta Pariwisata Kota Semarang 2025’ atau yang akrab dikenal dengan ‘Denok Kenang’.

Pada kontestasi yang diinisiasi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang itu, terdapat 2 mahasiswa Udinus yang berpartisipasi. Di kategori finalis ‘Denok’ terdapat Ridha Safira, mahasiswi dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB). Sementara itu, di kategori finalis ‘Kenang’ terdapat Ijlal Ibraazy Al-Mumtaaz, seorang mahasiswa dari Fakultas Kedokteran (FK).

Meskipun tidak berkontestasi sebagai pasangan, keduanya sama-sama melaju menjadi finalis 30 besar menyingkirkan ratusan peserta lainnya. Ijlal menuturkan terdapat serangkaian tahapan yang dilalui sejak pendaftaran terakhirnya di bulan April 2025. Seperti pra-audisi, audisi, city tour, karantina, hingga akhirnya sampai di grand final.

“Dari  hampir 300 peserta, disaring menjadi 70 orang. Tahap selanjutnya disaring lagi menjadi 30 finalis, terdiri dari 15 Denok dan 15 Kenang. Kemudian, karantina berlangsung pada 20-23 Mei 2025 di Desa Wisata Jatirejo, Gunungpati. Di sana, kami mendapat pembekalan materi, tes tertulis lanjutan, dan sesi deep interview. Puncaknya pada Grand Final yang berlangsung di Taman Budaya Raden Saleh Kota Semarang,” jabarnya.

Lebih lanjut, Ijlal mengungkapkan dalam persiapan mengikuti kontestasi tersebut, dirinya aktif mengikuti berbagai kegiatan road show yang diselenggarakan Komunitas Denok Kenang. Baik online, maupun offline.

Menurutnya, banyak sekali wawasan yang didapatkan mencakup materi kepariwisataan, budaya lokal, serta etika dan attitude sebagai duta. Dengan persiapan dan tekad yang kuat, dirinya berhasil membawa pulang gelar ‘Juara 2 Kenang Kota Semarang 2025’.

Kontribusi untuk Kota Semarang

Dengan raihan gelar terbarunya, Ijlal mengaku akan berkomitmen untuk turut mempromosikan pariwisata dan budaya Kota Semarang. Melalui edukasi yang kreatif, khususnya kepada generasi muda.

“Target saya ke depannya ingin ikut terlibat dalam program promosi pariwisata dan pelestarian budaya, terutama yang menyasar anak muda,” tegasnya.

Komitmen itu juga dimiliki Safira, finalis 30 besar Denok Kenang 2025.. Keinginan agar dapat berkontribusi untuk Kota Semarang menjadi landasannya mengikuti kontestasi Denok Kenang. Selama mengikuti kontestasi, ia mengaku mendapat dukungan penuh dari universitas. 

“Udinus sangat mendukung saya mengikuti kegiatan ini. Terlihat dari dukungan semangat yang diberikan kepada saya melalui dosen-dosen. Target saya setelah ini, dapat melaju ke kontestasi yang lebih besar lagi,” tutupnya. (Humas Udinus/Penulis: Ika. Editor: Haris. Foto: Dok. Pribadi)