Dosen Fakultas Kesehatan (FKes) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Dr. Eko Hartini, S.T., M.Kes., resmi menyandang gelar doktor Ilmu Lingkungan setelah sukses mempresentasikan hasil disertasinya. Gelar ini berhasil diraih melalui penelitian persebaran, karakteristik, serta potensi bahaya ekologis mikroplastik yang ditemukan pada tanah, lindi, dan air tanah di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang.
Melalui disertasi berjudul ‘Distribusi dan Potensi Risiko Mikroplastik pada Air Tanah di Sekitar TPA Jatibarang Semarang’. Eko Hartini telah menyelesaikan sidang terbuka di Program Doktor Ilmu Lingkungan di Sekolah Pascasarjana Undip Semarang, pada Rabu (06/08).
Menurutnya, mikroplastik merupakan ancaman baru bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Khususnya di lingkungan TPA Jatibarang yang sangat padat dengan aktivitas setiap harinya. Lewat penelitian ini, Eko Hartini melakukan simulasi transportasi mikroplastik dalam tanah kemudian menganalisa persepsi masyarakat sekitar terhadap isu pencemaran tersebut.
“Lewat penelitian ini menunjukkan bahwa mikroplastik ditemukan di berbagai kompartemen lingkungan, termasuk air tanah yang menjadi sumber konsumsi masyarakat. Pasalnya tidak ada korelasi antara jarak atau kedalaman sumur terhadap tingkat kontaminasi mikroplastik, sehingga pencemaran sebenarnya bisa terjadi dari berbagai arah,” terangnya.
Studi doktoral yang sudah dimulai sejak tahun 2021 ini diselesaikan oleh Eko Hartini dalam kurun waktu empat tahun. Selama prosesnya ia harus membagi waktu antara aktivitas mengajar, penelitian lapangan. Hingga melakukan eksperimen model transport mikroplastik di laboratorium C-BIORE, Undip. Sebagai informasi, mikroplastik adalah partikel plastik kecil berdiameter kurang dari lima milimeter, partikel ini akan mencemari lingkungan dan dapat membahayakan kesehatan manusia.
Penelitian dengan Urgensi Tinggi
Kesuksesannya untuk memberikan dampak nyata bagi kesehatan lingkungan tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Mulai dari tim promotor dari Undip, hingga seluruh civitas academica Udinus khususnya di lingkup FKes.
Lebih lanjut, Eko Hartini juga menekankan bahwa topik mikroplastik yang diangkat dalam penelitian ini memiliki urgensi tinggi. Dikarenakan berhubungan langsung dengan pencapaian beberapa target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
“Diantaranya pada lingkup kesehatan masyarakat (SDG 3), air bersih (SDG 6), serta perlindungan ekosistem darat dan laut (SDG 14 dan 15). Hasil riset ini diharapkan menjadi dasar mitigasi risiko dan pengelolaan TPA yang lebih berkelanjutan. Sehingga dapat mengurangi risiko pencemaran yang tidak diinginkan” ujar Eko.
Dengan gelar doktor yang telah diraih, Eko berharap dapat terus berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pemecahan isu lingkungan yang berdampak luas terhadap masyarakat. (Humas Udinus/Penulis: Haris. Foto: Dok. Pribadi)