Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Rumah Sahabat Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) komitmen ciptakan Desa Sehat di Desa Gemawang, Kabupaten Temanggung. Melalui Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa), mereka mengusung program ‘Si Kumbang: Kampung Unggul, Masyarakat Peduli, Anak Bergizi Gemawang, Digitalisasi Desa Sehat Berbasis Kearifan Lokal, Cegah Stunting di Desa Gemawang’.

Hal yang melatarbelakangi pemilihan topik ini karena angka stunting yang cukup tinggi di Desa Gemawang. Selain itu, optimalisasi ibu balita dalam pengolahan Makanan Pendamping ASI (MPASI) juga dirasa masih kurang. Anak-anak SD juga masih belum optimal dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

Berdasarkan permasalahan tersebut, Ketua Tim PPK Ormawa Rumah Sahabat, Saskia Moza Islamy menjelaskan terdapat dua program intervensi yang diberikan. Salah satunya adalah pendampingan cara menyiapkan menu MPASI, didukung dengan membuat sistem informasi website ‘Si Kumbang’.

“Isi dari website tersebut nantinya ada pengukuran kalkulator stunting. Akan muncul rekomendasi menu yang dapat dipilih sesuai usianya. Ada tutorial mengenai cara pembuatannya, manfaat, dan nilai gizi,” jabarnya.

Selain itu, Ketua Tim yang akrab disapa ‘Moza’ itu juga menjelaskan program lainnya berupa Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan sasaran anak SD yang ada di sana. Hal ini dilakukan dengan memberikan edukasi perilaku hidup bersih dan sehat.

“Dibentuk juga kelompok kader cilik dari perwakilan anak-anak yang ada di SD yang tergabung dalam dokter kecil. Karena dokter kecil juga belum ada, jadi kami sekaligus membentuk dokter kecil,” lanjutnya.

Moza menyampaikan bahwa dalam pelaksanaannya, Tim Rumah Sahabat yang terdiri dari 15 mahasiswa ini juga menggandeng beberapa mitra. Di antaranya yaitu dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung, Puskesmas Kecamatan Gemawang, dan Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Keolahragaan Temanggung. Bentuk dukungan yang diberikan berupa perizinan, pendampingan kegiatan, hingga pengecekan hasil lab.

“Misalnya terkait menu MPASI nanti akan dicek oleh dinas apakah makanan tersebut sudah layak, sesuai dengan nilai gizi. Selain itu, juga dapat mengisi materi ketika dibutuhkan,” ungkapnya.

Sambutan Baik Masyarakat

Ketua UKM Rumah Sahabat Udinus Periode 2024/2025 sekaligus anggota tim PPKO menambahkan bahwa masyarakat menyambut sangat baik program ini. Hal ini dikarenakan program yang dilakukan beragam dan keberlanjutan. Seperti demo masak, pemberdayaan kader ibu balita, dan pembuatan sabun. 

“Kami sudah sering melakukan kunjungan ke desa. Masyarakat juga welcome. Nantinya akan ada 3 kelompok binaan yang dibentuk, yaitu Lembaga Impasis sebagai Kader, Kelompok Gempita untuk Ibu Balita, dan Kelompok Gemati untuk anak SD,” ujarnya.

Ia juga menuturkan bahwa nantinya website akan diserahkan ke Puskesmas Gemawang untuk dikelola lebih lanjut sebagai bentuk keberlanjutan program. Isian website juga dapat diperbarui seperti menambah menu MPASI. “Lewat aplikasi ini, harapannya bisa mengurangi angka stunting, serta ibu balita bisa menyediakan MPASI secara mandiri,” pungkasnya.

Selain dari Rumah Sahabat, ada 6 kelompok mahasiswa Udinus lainnya yang berhasil mendapatkan pendanaan hingga 170 juta rupiah dari Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa). Mereka semua menjalankan program kerja untuk memberdayakan desa ataupun wilayah khusus, sesuai dengan keahlian masing-masing kelompok. (Humas Udinus/Penulis: Ika. Editor: Haris. Foto: Dok. PPK Ormawa Rumah Sahabat)