Mahasiswa Program Sarjana Kesehatan Masyarakat Udinus - Misbach Fadhl’ Afafa

Berbagai kerja sama yang terjalin antara Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) dengan perguruan tinggi luar negeri dilakukan untuk memberikan manfaat bagi mahasiswa. Salah satunya mahasiswa Program Sarjana Kesehatan Masyarakat, Misbach Fadhl’ Afafa, yang mengikuti Summer Course Program di UMT, Malaysia.

Kerja sama tersebut merupakan inisiasi dari Fakultas Kesehatan (FKes) Udinus dengan Fakultas Sains Komputer dan Matematik (FKSM) UMT, Malaysia. Program ini memberi kesempatan pada 12 mahasiswa untuk mengenal budaya di kampus luar negeri, termasuk mahasiswa yang akrab disapa ‘Affan’ tersebut.

“Manfaat yang saya rasakan di antaranya belajar budaya dan bahasa baru, menjalin relasi global, hingga belajar hal baru seperti analisis data. Saya juga belajar PoV sebagai mahasiswa luar negara seperti bagaimana habit dan cara belajar mereka dalam berkuliah,” ungkap mahasiswa angkatan 2024 itu dengan senyum bangga.

Summer Camp yang berlangsung di UMT itu dilaksanakan selama 2 minggu. Mengusung tema ‘Data Analytics Unlocked in Science’, Affan menuturkan selama pelaksanaannya banyak sekali belajar seputar analitik data. Mahasiswa diajarkan basic excel, spss, dan data analitik terkait korelasi dan regresi linear.

Dari materi tersebut, mereka harus menyelesaikan project mencari data set yang kemudian diolah menggunakan SPSS atau excel untuk dicari korelasinya berdasarkan hasil pengolahan data. Project tersebut diselesaikan secara berkelompok, berkolaborasi dengan gabungan mahasiswa dari Samarkand State University (SamSU).

“Data set yang kelompok kami dapatkan adalah kesehatan mental mahasiswa. Setelah pengolahan data dan analisa, hasilnya prediktor terjadi depresi pada mahasiswa disebabkan oleh kecemasan dan isolasi. Sehingga mahasiswa yang merasa cemas atau terisolasi lebih mungkin mengalami tingkat depresi yang lebih tinggi. Hubungan sosial yang positif menjadi proteksi untuk menurunkan resiko depresi. Sementara itu, tekanan akademik dan masalah keuangan berdampak moderat terhadap kesehatan mahasiswa,” jabarnya.

Pentingnya Fasih Berbahasa Inggris

Lebih lanjut, mahasiswa kelahiran tahun 2002 itu menuturkan bahwa program Summer Camp terdiri atas 2 jalur, yakni biaya dari kampus dan mandiri. Jalur yang dipilih oleh Affan adalah gratis biaya program dari kampus dengan seleksi dan wawancara. 

Untuk mempermudah proses adaptasi perkuliahan, Affan menekankan pentingnya keahlian fasih berbahasa Inggris. Hal ini dikarenakan materi yang disampaikan menggunakan Bahasa Inggris secara utuh. 

“Public speaking yang baik membantu dalam presentasi proyek. Penguasaan diri yang baik juga diperlukan karena kita berada di negara orang dengan bahasa dan budaya yang berbeda. Tentunya kepercayaan diri juga diperlukan untuk berbicara dengan orang lain,” ujarnya.

Menurutnya student mobility internasional seperti ini berperan penting dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran mahasiswa. Mahasiswa dapat menambah relasi, cara belajar, dan menambah pengalaman serta pengetahuan baru yang mungkin tidak didapatkan di Udinus.

“Setelah mengikuti program ini, saya ingin belajar di luar negeri bila ada kesempatan dan biaya. Harapannya kegiatan ini bisa diadakan rutin setahun sekali sehingga  banyak mahasiswa yang berkesempatan mengikuti kegiatan ini,” pungkasnya. (Humas Udinus/Penulis: Ika. Editor: Haris. Foto: Dok. Pribadi)