Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang ajarkan tata kelola keuangan kepada para Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kelurahan Jombang, Kecamatan Candisari, Semarang. Berbagai ilmu diajarkan oleh para dosen Udinus kepada mereka.
Pengabdian yang diselenggarakan di Balai RW 12, Jomblang Semarang itu diikuti 30 UMKM dan diberikan ilmu mulai dari pengelolaan keuangan, penyusunan laporan keuangan hingga sistem persediaan berbasis website.
Dosen Program Studi (Prodi) S-1 Akuntansi Udinus yang memberikan pelatihan yakni Hayu Wikan Kinasih, S.E., yang membahas mengenai pelaporan keuangan UMKM sederhana yang bankable, Hermawan Triono, S.E, M.Si,, M.Si., yang membahas berkaitan dengan proses pembiayaan UMKM, dan Melati Oktafiyani, S.E, M.Si., yang membahas terkait dengan sistem pengelolaan keuangan
Ketua tim pengabdian masyarakat Hayu Wikan Kinasih, S.E., menjelaskan bahwa tujuan utama program kemitraan masyarakat, untuk mengenalkan UMKM akan pengelolaan dan penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan SAK EMKM.
One of the most common problems encountered by the participants is that bookkeeping is often done manually. As a result, it often leads to the business ceasing to develop. This is because manual bookkeeping takes time and effort, resulting in financial reports from the previous period vanishing and disappearing.
“Menjawab masalah tersebut, kami melakukan pelatihan pengelolaan keuangan sederhana berbasis teknologi. Yakni menggunakan microsoft excel dan aplikasi berbasis web yang dibuat oleh tim pengabdian,” jelasnya.
Ia pun berharap dengan pengelolaan keuangan berbasis teknologi akan mampu mempermudah pelaku UMKM untuk melakukan pembukuan. Juga mengurangi adanya kesalahan pencatatan yang masih sering ditemui dalam pencatatan manual.
“We are committed to pushing these SME Owners to adapt to the technological advancements. In addition, we would also like to teach them about marketing strategy, product design, and innovation, as well as financial report writing based on the EMKM standard,” Suhita added.
Anggota tim, Melati Oktafiyani, S.E, M.Si., menambahkan bahwa sebagian besar pemilik UMKM Kelurahan Jomblang mengawali bisnisnya secara otodidak. Hal itu membuat pemilik UMKM tidak memiliki rencana strategis yang matang, sehingga melalui pelatihan ini mereka sangatlah antusias.
“Para pelaku UMKM terlihat antusias terlihat dari keseriusan mereka untuk belajar, untuk mengenal pentingnya pencatatan kegiatan keuangan dalam rangka menjaga keberlangsungan usaha. Juga sebagai komitmen Udinus untuk memajukan UMKM di Kota Semarang,” tutupnya.
Ia pun berharap para UMKM nantinya dapat mandiri secara finansial dan mampu menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan aturan yang ada di perbankan. Selain itu, pelatihan kepada para UMKM juga sebagai kontribusi Udinus kepada masyarakat luas khususnya para UMKM di Kota Semarang. (Humas Udinus/Haris. Foto: Dok. FEB Udinus)