Semarang – Inovasi Smart Oven Wingko karya mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) mampu menekan biaya produksi hingga 30 persen lebih hemat sekaligus meningkatkan jumlah produksi. Alat pemanggang otomatis itu dilengkapi dengan pemrograman yang memanfaatkan sensor thermocouple untuk mengatur suhu di dalam oven.

Sesuai survei yang dilakukan oleh tim Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan Iptek (PKM-PI) Fakultas Teknik (FT) Udinus kepada mitra produksi wingko babat di Kota Semarang, tingginya biaya disebabkan penggunaan gas yang tidak terkontrol yang baik. Hal itu terjadi karena api tidak bisa panas secara merata sehingga memerlukan gas yang lebih banyak.

“Awalnya penggunaan gas bisa mencapai 80 persen untuk satu kali produksi massal. Dengan smart oven kami berhasil menekan biaya gas hingga 50 persen penggunaan saja,” terang ketua tim, Nugroho Adi Pratama

Nugroho menjelaskan bahwa sensor yang ada di smart oven tersebut akan mengatur suhu di dalam oven sehingga tidak akan melebihi batas normal dan akan menyesuaikan secara otomatis. Maka, gas yang dikeluarkan lebih teratur sesuai dengan kebutuhan sekaligus mempersingkat proses pembuatan wingko dan menekan biaya penggunaan gas.

“Ketika panas di dalam oven merata, wingko yang dihasilkan juga lebih berkualitas karena bisa matang secara merata. Maka kualitas dari wingko akan meningkat dibandingkan dengan oven biasa,” ungkap mahasiswa Program Sarjana Teknik Industri itu.

Dalam perakitannya, inovasi itu memakan waktu kurang lebih 2 bulan hingga bisa digunakan, selain ketua tim inovasi ini juga dikembangkan oleh 3 anggota lain. Yaitu mahasiswa Program Sarjana Teknik Industri Adrian Febriansyah, mahasiswi Program Sarjana Teknik Biomedis Elisabet Cantika Dhana, dan mahasiswa Program Sarjana Teknik Elektro Lingga Aditya Gusman.

Meningkatkan Jumlah Produksi

Dosen Pendamping, Nur Islahudin, S.T., M.T., menambahkan mitra merupakan salah satu UMKM di Kota Semarang yang sudah memproduksi wingko sejak tahun 2003. Sebelumnya mitra tersebut hanya mampu menghasilkan sekitar 868 produk wingko ketika menggunakan oven biasa.

“Dengan smart oven yang berukuran besar ini mampu menampung hingga 8 loyang dan menghasilkan lebih dari 1000 wingko dalam satu kali produksi. Harapannya melalui inovasi ini produk wingko yang menjadi makanan khas Kota Semarang mampu menekan biaya produksi dengan tetap menghasilkan produk yang lebih berkualitas,” tutupnya. (Humas Udinus/Haris. Foto: Humas Udinus)