Sebanyak 24 dosen Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang ikuti Pelatihan Asesor Kompetensi. Pelatihan tersebut diselenggarakan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan berlangsung selama 5 hari hingga Sabtu, 30 Oktober 2021.
 
Kegiatan yang diikuti oleh dosen dari berbagai fakultas di Udinus tersebut diselenggarakan secara luring, dengan mematuhi prokes yang ketat. Pelatihan nantinya akan dilakukan dalam bentuk model pembelajaran pola 40 jam. Pelatihan yang berlokasi di Ruang Serbaguna Gedung D Lantai 1 tersebut dibuka oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof. Dr. Supriyadi Rustad, M.Si. Sementara itu sambutan juga diberikan oleh Ketua Acara Agus Winarno, M.Kom., dan perwakilan dari pihak BNSP yakni Didiek Susilo Tamtomo. 
 
Dihadiri juga oleh Dekan Fakultas Teknik Udinus, Heru Agus Santoso Ph.D., yang turut memberikan semangat pada seluruh peserta. Selain itu, Dr. Supriyono Asfawi, SE. M.Kes., selaku Direktur LSP Udinus juga mengikuti jalannya pelatihan bersama seluruh panitia dari civitas Udinus. 
 
Agus Winarno, M.Kom., sebagai ketua pelaksana menjelaskan bahwa saat ini Udinus telah memiliki 10 skema yang telah dilisensi oleh BNSP. Melalui pelatihan ini nantinya akan kembali mengajukan 24 skema dan diharapkan seluruhnya berkompeten. Skema tersebut masih dalam tahap pengeluaran SK dari BNSP. 
 
“Saat ini Udinus sudah memiliki 44 asesor aktif yang telah memiliki sertifikat, penambahan 24 asesor yang baru ini kami lakukan agar mahasiswa dalam melakukan uji lebih dari 1 Skema dan menjadi bekal berharga mereka,” ujarnya saat ditemui tim Humas. 
 
Narasumber BNSP Didiek Susilo Tamtomo selanjutnya memaparkan, bahwa dalam model pembelajaran pola 40 jam akan terbagi menjadi tiga penugasan. Penugasan diberikan dalam bentuk teori dan praktik yang akan diberikan oleh penguji, master asesor trainer dan juga master asesor senior. Setelah melakukan pelatihan peserta akan mendapatkan sertifikat dan akan melakukan uji kompetensi. Sertifikat tersebut nantinya akan berlaku selama tiga tahun.
 
“Sertifikat ini nantinya akan digunakan untuk asesmen. Berbeda dengan ujian, asesmen merupakan proses penilaian untuk mencocokkan bukti dengan standar sehingga ini merupakan lisensi bagi para dosen untuk melaksanakan asesmen nantinya,” jelasnya.
 
Sementara itu, Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof. Dr. Supriyadi Rustad, M.Si., berharap agar pada pelatihan kali ini seluruh peserta dapat dinyatakan berkompeten. Ia juga berpesan agar ke depannya Udinus bisa memiliki ratusan asesor sesuai sehingga semua mahasiswa dapat dinaungi dengan baik. 
 
“Karena setiap tahunnya Udinus meluluskan hingga ribuan mahasiswa, maka perlu adanya pelatihan asesor ini sebagai bukti bahwa para dosen memiliki kompetensi yang mumpuni. Semoga semua peserta berkompeten dan juga rajin mengikuti seluruh pelatihan yang ada,” pesannya selepas membuka acara. (Humas Udinus/Haris. Foto : Humas Udinus)