Dimulainya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) nampaknya semakin memacu berbagai bidang di Indonesia untuk menyetarakan kemampuannya dengan negara lain, termasuk bidang pendidikan. Semakin banyak beasiswa yang dapat diraih, dan kesempatan untuk melakukan kerjasama riset pun terbuka lebar. Hal ini tidak dilewatkan oleh berbagai Perguruan Tinggi (PT) baik negeri maupun swasta. Semakin mengukuhkan diri sebagai World Class University, Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) mengirimkan 30 mahasiswanya untuk belajar di luar negeri pada tahun 2016 ini.

 

 

30 mahasiswa tersebut terdiri dari 19 orang dikirim ke Universiti Teknikal Malaysia Melaka (UteM) dan Universiti Utara Malaysia (UUM), yang merupakan program wajib bagi mahasiswa International Undergraduate Program (IUP) Udinus untuk mengikuti mobility ke luar negeri dari Program Studi (Progdi)  Teknik Informatika. 4 orang mahasiswa lain dari progdi Teknik Informatika dikirim ke Khon Kaen University (KKU) Thailand, untuk mengikuti kerja praktek industri. 5 orang mahasiswa dari progdi Inggris dikirim ke Kangwon National University (KNU) Korea, untuk memperdalam bahasa Inggris. 1 orang mahasiswa progdi Jepang dikirim ke Osaka international University, dengan mendapat beasiswa Mombuso. Dan 1 orang dari Teknik Informatika akan dikirim ke South China University of Technology (SCUT) untuk studi lanjut S2 dengan beasiswa full dari SCUT dan Udinus. Ketiganya akan berangkat pada akhir Agustus 2016 nanti.

Angga Wahyu Wibowo, salah satu mahasiswa yang dikirim studi lanjut S2 merasa bangga mendapatkan kesempatan ini. “Prosesnya memang sangat sulit, terlebih seleksinya yang bertahap dan membutuhkan waktu lama. Tapi semua terbayar dengan lolosnya saya mendapat beasiswa ke China ini,”ujarnya.

 

 

Selain mengirimkan mahasiswa ke luar negeri, Udinus juga menerima mahasiswa dari berbagai universitas dari luar negeri. Diantaranya, 11 mahasiswa dari Malaysia yakni 4 orang dari UUM dan 7 orang dari UteM untuk mengikuti student mobility di IUP Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Udinus. 7 orang mahasiswa dari Osaka Intenational University Jepang mengikuti sit-in selama 2 minggu di Fakultas Ilmu Budaya (FIB )Udinus untuk belajar budaya Indonesia. Sedangkan dari Burapha Thailand, mereka mengirimkan 2 dosen dan 4 mahasiswa untuk belajar tentang riset di Fakultas Kesehatan (Fkes) Udinus.

“Inilah wujud nyata Udinus untuk membuktikan bahwa kualitas sumber daya insani kami juga diperhitungkan oleh universitas kelas dunia,” jelas Dr Pulung Nurtantio Andono ST Mkom selaku Wakil Rektor IV bidang Riset dan Kerjasama.

Pada kesempatan ini pula, Udinus menerima 2 dosen asing untuk memperkuat jajaran pengajar. Mereka adalah Dr Ester Tari dari Hongaria yang akan memperkuat progdi Desain Komunikasi Visual (DKV), yang dikontrak selama 3 tahun. Sedangkan di progdi Teknik Biomedis Fakultas Kesehatan (FT) akan diperkuat dengan Dr Hector Sancez Lopez dari Australia. “Semua dosen asing telah mendapat KITAS dan Udinus juga telah memiliki IMTA (Ijin Memperkerjakan Tenaga Asing). Semoga dengan semakin kuatnya kualitas mahasiswa dan tenaga pengajar dapat membawa Udinus menuju World Class University,” tandas Pulung.

Kesemua mahasiswa maupun dosen asing yang berada di Udinus, akan diperkenalkan saat Dinus Inside pembukaan Penerimaan Mahasiswa Baru, 5 September mendatang. (*humas)

 

 

Rektor Udinus Dr Edi Noersasongko Mkom (dua dari kiri) menjabat tangan Dr Hector Sancez Lopez (tiga dari kanan) yang memperkuat Teknik Biomedis Udinus, saat launching Progdi Kesehatan Lingkungan dan Teknik Biomedis Udinus beberapa waktu lalu. Foto : Kholid Hazmi.