Tiga film pendek karya mahasiswa Prodi D-4 Film dan Televisi Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang berhasil meraih tiga juara di lomba film pendek pada akhir November lalu. Lomba yang diadakan oleh Biro Infrastruktur dan Sumber Daya Alam Provinsi Jawa Tengah (Jateng), mempertemukan para sineas muda di Indonesia.

Film karya dari mahasiswa Prodi D-4 Film dan Televisi Udinus mampu diraih di dua kategori berbeda. Pada kategori Film Fiksi, Film dengan judul Made in Madness yang disutradarai oleh Richard Farrel berhasil meraih juara kedua. Sedangkan pada juara ketiga di kategori yang sama,  diraih oleh film dengan judul Forgery yang disutradarai oleh Bima Pandu.

Sementara itu, pada kategori Film Dokumenter, film dengan judul Romansa Rokok yang disutradarai oleh Mohisyak Ayubbai berhasil meraih juara kedua. Karya yang dibuat oleh ketiga mahasiswa Udinus tersebut memiliki durasi sekitar 5-15 menit. Berbagai unsur –unsur di dalam sebuah film pendek menjadi penilaian dari dewan juri, seperti Cerita, cinematography dan audio.

Sutradara dari film Made in Madness, Richard Farrel mengaku bangga dan tak menyangka film besutannya mampu meraih prestasi di ajang bergengsi. Pada prosesnya ia bersama 20 rekannya telah melakukan pra produksi sekitar 12 hari, lalu untuk proses produksinya memakan waktu 1 hari. Sementara itu,  pasca produksi mereka membutuhkan waktu sekitar 1 minggu.

Richard mengungkapkan bahwa dalam film karyanya, menceritakan mengenai penjualan rokok ilegal yang tentunya memiliki kerugian bagi para pembelinya. Kerugian itu seperti tidak adanya uji laboratorium.

“Memang, rokok ilegal itu sangat murah dan memiliki rasa yang sama dengan yang legal, namun kita tidak tahu kandungan apa saja yang ada di dalam rokok illegal itu. Selain itu, juga dapat merugikan negara karena tak adanya cukai di rokok ilegal,” jelas mahasiswa angkatan 2020 dari Prodi D-4 FTV Udinus.

Pada ajang Festival Gempur Rokok Ilegal Award memperlombakan dua kategori yakni film dan poster. Terdapat juri ternama dan berpengalaman yang menilai karya-karya peserta, salah satunya Fanny Chotimah yang merupakan sutradara film dokumenter berjudul U and I.

Terpisah, Ketua Prodi D-4 FTV Udinus, Dr. Ruri Suko Basuki, M.Kom., berbangga dengan prestasi dari mahasiswa-mahasiswa Prodi D-4 FTV Udinus. Ia pun berharap prestasi ini dapat ditularkan kepada mahasiswa lainnya.

“Kami ucapkan selamat untuk seluruh mahasiswa yang mampu mengharumkan nama Udinus di dunia perfilman tanah air. Kami harap mahasiswa Udinus yang berhasil juara di ajang Festival Gempur Rokok Ilegal Award 2022 tak berpuas diri, tetap terus berprestasi dan mampu memproduksi film yang berkualitas,” tutup Kaprodi D-4 FTV Udinus. (Humas Udinus/Alex. Foto: Dok. FTV Udinus)