“Kalau belum bisa ke luar negeri menggunakan uang pribadi, bisa pergi menggunakan ilmu dan prestasi.” Prinsip yang dipegang Yolanda Marcela Binambuni akhirnya mengantarkannya pada keberhasilan di program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2023.

Berhasil pada program IISMA merupakan kebanggaan untuk mahasiswa di Indonesia. Begitu juga dengan Yolanda. Jalan yang harus ia lewati hingga sampai detik ini tidaklah mudah.

Sebelumnya, Yolanda harus melalui dua proses seleksi, yaitu seleksi akademik dan wawancara. Sebisa mungkin ia mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. Apalagi, mengingat di tahun lalu gadis itu harus mengalami kegagalan di program ini. Namun, pernah gagal bukan berarti Yolanda menyerah begitu saja. Tentu saja ia tidak mau mengulang kegagalan yang sama.

Begitu sampai pada waktu pengumuman, Yolanda senang bukan main. Jerih payah perjuangannya selama ini membuahkan hasil yang baik. Kali ini, Yolanda tak harus gagal lagi.

“Keberhasilan saya di tahun ini, menebus kegagalan saya di tahun lalu,” ujarnya.

New Zealand, Itulah negara tujuan yang akan menjadi tempatnya belajar selama kurang lebih 6 bulan. Mahasiswi program studi S-1 Bahasa Inggris itu akan melaksanakan pertukaran pelajar di The University of Auckland sebagai perwakilan Udinus.

“Untuk waktu pelaksanaannya selama 4 bulan dan akan dimulai pada bulan Juli mendatang,” jelasnya.

Selama ini, Yolanda mengaku belum pernah menginjakkan kaki ke luar negeri. Hal itu akan menjadi pengalaman pertamanya berangkat ke luar negeri dari hasil jerih payahnya sendiri. Nama Yolanda beberapa kali tercatat sebagai penoreh prestasi di Udinus. Gadis itu sebelumnya pernah berpartisipasi sebagai inventor atas aplikasi Inclusive Mobile Application of Intermediate English Grammar Course yang berhasil memperoleh HKI.

Tidak hanya itu, Yolanda juga suka menulis esai. Beberapa esainya bahkan bersaing hingga tingkat internasional. Pada tahun 2021, ia berpartisipasi pada ajang International Essay Competition. Gadis itu berhasil membawa pulang predikat juara 4 dari 89 peserta yang berasal dari 3 negara, dengan esai  yang berjudul Hustle culture, Burnout Generation, and its Effect for Future Civilization. (Humas Udinus/Ika. Foto: Humas Udinus)