“Seorang wanita TNI dibutuhkan keberanian, keuletan, tenaga, dan kedisiplinan lebih dari perempuan biasa. Serta harus belajar tentang etika perempuan Indonesia,” ujar Letda Chb (K) Priska Harmoni Nazareta, S.S Alumni Program Studi S1 Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Dian Nuswantoro.

 

Menjadi seorang prajurit TNI Angkatan  Dara (AD) telah menjadi cita-cita Priska sejak kecil, ia mengaku tak mudah untuk meraih cita-citanya tersebut. Butuh banyak pembelajaran baginya untuk masuk dalam dunia militer, melihat dirinya adalah seorang perempuan. Namun hal tersebut tidak mematahkan semangatnya, ia terus belajar dan memperluas wawasannya tentang menjadi seorang wanita militer.

 

Setelah ia lulus dari bangku perkuliahan, tidak serta merta ia melupakan ilmu yang ia tempuh selama ini. Perempuan kelahiran Kendal, 21 Juni 1995 itu berhasil memanfaatkan ilmu yang ia peroleh untuk mendaftarkan diri sebagai bagian dari TNI AD, selain itu ia juga sempat menempuh pendidikan militer di Akmil Magelang. Ia beranggapan bahwa lulusan sastra inggris juga dibutuhkan dalam berbagai bidang, salah satunya dalam kemiliteran. “Ternyata dunia militer juga dibutuhkan lulusan sastra inggris sebagai penghubung dalam latihan gabungan dengan militer luar negri,” ungkap Priska.

 

Ia mengaku sejak dilantik sebagai Prajurit TNI AD berpangkat Letnan Dua dari Corps Perhubungan tahun 2018 lalu, tak jarang ia diminta untuk mengadakan sekaligus mengisi seminar maupun kelas bahasa inggris di lingkungan TNI AD. Hal ini ia manfaatkan untuk membagi ilmu yang ia peroleh saat masih berkuliah di Udinus. “Saya sering diminta untuk menjadi pengajar bahasa inggris bagi prajurit yang akan mengikuti tes Sesko. Tentunya merasa bangga, karena dapat memanfaatkan ilmu yang saya dapat dari Udinus,” kata Priska.

 

Lulusan tahun 2017 yang kini menjabat sebagai Perwira Seksi Komunikasi Peperangan Elektronika dan Foto Film Militer Denhubdam XIII/Merdeka itu mengatakan mendapat banyak pelajaran mengenai softskill yang ia dapat saat mengikuti organisasi mahasiswa Himpunan Mahasiswa Bahasa Inggris (HMBI), seperti teamwork dan kepemimpinan yang hingga saat ini terus ditanamkan dalam TNI AD.

 

Baginya ilmu yang diperoleh di bangku kuliah adalah awal mula untuk memulai hal baru, menurutnya banyak peluang bagi lulusan Bahasa Inggris di lingkungan TNI, baik itu menjadi Guru Militer (Gumil) atau menjadi Atase Pertahanan. Ia juga berpesan kepada mahasiswa yang ingin mendaftar TNI untuk tetap tekun dalam mempelajari sesuatu dan manfaatkan fasilitas yang diberikan oleh kampus sebagai penunjang pembelajaran. “Tetap Semangat dan pantang menyerah, tekun dan perluas wawasan,” tutup Priska. (Humas Udinus/Nuvia. Foto: Dok. Pribadi)

Nama :

Priska Harmoni Nazareta, S.S – Alumni S-1 Sastra Inggris