Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) menunjukkan eksistensinya di kancah internasional dengan berpartisipasi pada kegiatan International Volunteers Program to Hong Kong. Kesempatan itu diikuti oleh perwakilan mahasiswi Program Sarjana Bahasa Inggris Udinus, Evi Juli Ana untuk mempelajari perbedaan budaya di negara tersebut.
Evi dipilih sebagai perwakilan program studi di bawah naungan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Udinus setelah melalui proses seleksi. Ia juga memenuhi kriteria, yakni memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik, serta tercatat sebagai atlet catur yang telah berprestasi hingga ke kancah internasional.
Meski menjadi pengalaman pertama, Evi tidak mengalami kesulitan dalam mengikuti berbagai kegiatan yang dilaksanakan di Saikung District, Hong Kong. Ia mempelajari budaya lokal bersama masyarakat setempat, seperti kegiatan mengajar, pengenalan budaya, hingga berperan langsung dalam kegiatan Festival Tin Hau.
“Festival ini merupakan kegiatan tahunan yang rutin dilakukan untuk menghormati para leluhur, yaitu perayaan upacara Dewi Tin Hau. Warga setempat sangat ramah dan menerima dengan tangan terbuka. Banyak sekali ilmu yang diajarkan, yang membuat saya menghormati adanya perbedaan budaya,” ungkapnya.

Selama mengikuti kegiatan volunteer, Evi bertemu dengan mahasiswa dari negara lain seperti Rusia, Turki, Thailand, Laos, Jepang, hingga Makau. Salah satu hal yang menarik, menurut Evi, adalah cara warga lokal dalam memperkenalkan keunikan destinasi wisata mereka. Hal itu membuatnya terdorong untuk lebih memperhatikan tempat-tempat wisata yang ada di Kota Semarang maupun di Indonesia.
Pada kesempatan itu, Evi tidak berangkat sendiri; ia didampingi oleh Dosen Pendamping, Rahmanti Asmarani, S.S., M.Hum. Rahmanti mengungkapkan bahwa kegiatan volunteer tersebut dapat terwujud dengan melibatkan De Javati dan Voltra. Instansi tersebut sebagai fasilitator untuk melakukan pertukaran budaya dengan pendidikan lokal maupun global.
“FIB Udinus sangat mendukung kegiatan seperti ini untuk memberi kesempatan bagi mahasiswa mempelajari budaya dari negara lain, guna mewujudkan pola pikir secara global dan menghormati keberagaman,” pesan Rahmanti.

Kegiatan lain yang diikuti yaitu screening film berjudul Winter Chants, yang menceritakan kehidupan di Desa Ho Chung. Pada kesempatan itu, para peserta volunteer bertemu langsung dengan Jessey Tsang Tsui-Shan, selaku sutradara, penulis, dan pembuat film dokumenter yang telah meraih berbagai penghargaan di festival internasional. (Humas Udinus/Penulis: Haris. Foto: Humas FIB Udinus)