Belum lama ini, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) melaksanakan workshop metodologi penelitian di ruang rapat Rektorat Gedung G lantai 1 Udinus. Pelatihan metodologi penelitian ilmu sosial budaya dan sastra bagi dosen dan mahasiswa Udinus oleh Program Studi Magister Ilmu Susastra Undip tersebut merupakan salah satu program pengabdian masyarakat.

Akhmad Saifudin,SS, M.Si Dekan FIB Udinus mengatakan jika hubungan dua fakultas dari kedua kampus tersebut cukup dekat. “FIB Udinus dan FIB Undip sudah sangat dekat, kita beberapa kali menjalin kerjasama semacam ini,” tutur Akhmad Saifudin. Workshop yang diikuti sekitar 35 mahasiswa dan dosen Udinus tesebut menghadirkan dua pemateri dari Undip, Prof. Dr. Mudjahirin Thohir, M.A dan Dr. Redyanto Noor, M.Hum

Dalam materinya mengenai metodologi penelitian sosial budaya, Mudjahirin Thohir memaruh pemenuhan rasa ingin tahu manusia ke dalam dua pendekatan, ilmiah dan non-ilmiah. Dalam pendekatan non-ilmiah, rasa keingintahuan manusia hanya mengandalkan perasaan tanpa diikuti pemikiran dan pengamatan yang cermat. Sedangkan Dekan FIB Undip Redyanto Noor mengulas mengenai sastra populer dan perubahan selera penikmatnya. Kemunculan teknologi yang serba digital juga berpengaruh pada sastra. Redy menyampaikan jika karya sastra sudah seperti makanan sehari-hari bagi penikmatnya, sebab persoalannya bukan lagi pada nilai sastra yang terkandung, melainkan selera. Diharapkan workshop ini dapat meningkatkan mutu penelitian di Udinus baik secara kuantitatif maupun kualitatif. (*humas)