Dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, optimalkan pemanfaatan sistem informasi pada pondok Pesantren Askhabul Kahfi untuk mengelola pendataan santri baru. Pemanfaatan tersebut dilakukan melalui Program Kreatif Mahasiswa (PKM) ‘Pelatihan Optimasi Pendataan Santri Baru dengan Framework YII’.
Selaku ketua pelaksana, Dr. Sendi Novianto S.Kom, M.T menjelaskan bahwa pelatihan ini didasari karena kurang optimalnya pemanfaatan sistem informasi yang sudah ada. Pondok pesantren yang berlokasi di Gunungpati Polaman, Kecamatan Mijen, Kota Semarang ini sebelumnya hanya memiliki sistem dari pihak ketiga. Sistem yang hanya berdiri sendiri tanpa ada koneksi satu sama lain.
“Dengan adanya pelatihan ini kami berharap agar selanjutnya sistem yang digunakan dapat terintegrasi baik offline maupun online. Serta sistem yang digunakan merupakan buatan sendiri sehingga ketika terdapat masalah dapat segera teratasi,” ukap Dr. Sendi.
Kegiatan yang diikuti oleh kurang lebih 10 santri ini terlihat antusias. Hal ini terbukti dalam materi yang diberikan oleh Dr. Sendi Novianto S.Kom, M.T mengenai instalasi framework dan pembuatan modul CRUD untuk bisnis proses. Banyak peserta yang dapat mengikuti dengan mudah dari beberapa langkah yang diberikan. Ungkapnya, Kegiatan tersebut tetap mengedepankan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah.
“Hal ini juga menandakan bahwa pelatihan yang kami lakukan sesuai dengan harapan, sehingga para santri mampu menerapkan apa yang telah mereka pelajari untuk mengembangkan sistem yang ada di pondok pesantren mereka,” tambah Dr. Sendi yang juga merupakan dosen Prodi Teknik Informatika tersebut.
Sebagai informasi, YII merupakan framework atau kerangka kerja PHP berbasis komponen, yang berkinerja tinggi guna mengembagnkan aplikasi web dengan skala besar, modern dan cepat. YII digunakan dalam pelatihan ini karena dapat digunakan untuk mengembangkan semua jenis aplikasi web berbasis PHP.
Sementara itu, untuk selanjutnya pelatihan ini tidak hanya ditargetkan untuk pondok pesantren saja, melainkan akan mengarah ke sistem informasi sekolah umum. Namun untuk saat ini, timnya memfokuskan pada pondok pesantren. “Sehingga berbagai permasalahan administratif, seperti pendaftaran siswa baru, izin keluar santri, waktu jenguk santri dapat ditangani oleh sistem informasi yang terintegrasi,” tutup Dr. Sendi. (Humas Udinus/Haris. Foto: Haris Rizky)