Kesulitan dalam mencari pembuluh vena sering terjadi saat melakukan tindakan invasif, terutama pada pasien dengan pigmentasi kulit gelap. Namun, permasalahan ini kini bisa teratasi berkat inovasi dari lima mahasiswa Program Sarjana Teknik Biomedis Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) yang menciptakan alat bernama Melanveer.

Melanveer didesain dengan mempertimbangkan kenyamanan pengguna. Alat ini berbentuk persegi panjang dan terbagi menjadi dua bagian. Di sisi kanan terdapat layar monitor selebar telapak tangan orang dewasa, sedangkan di sisi kiri terdapat bantalan untuk meletakkan tangan pengguna serta kamera infrared yang mampu membaca pembuluh darah vena manusia. Alat ini menggunakan baterai 12 Volt yang mampu bertahan sekitar 4 jam dan memproses data menggunakan Raspberry Pi 4.

Tim yang merancang Melanveer terdiri dari lima mahasiswa, yaitu Ivone Adeline (Ketua), Andri Maulana, Salzabila Hartriningsih, Mauldy Nawa Ayu Wulandari, dan Gumilar Ilham Luwiyan. Ivone menjelaskan bahwa alat ini telah dirancang sejak bulan April dan terus mengalami penyempurnaan. Ia menambahkan bahwa Melanveer juga efektif digunakan pada pengguna dengan badan relatif gemuk, di mana pembuluh vena mereka tetap dapat terdeteksi.

“Pengujian telah dilakukan pada 30 sampel, dan alat kami terbukti berfungsi dengan baik,” jelas Ivone. Ia berharap Melanveer mampu membantu tenaga medis di Indonesia serta mengurangi potensi cedera dan trauma pada pasien. “Dengan terobosan ini, efisiensi pelayanan kesehatan akan semakin meningkat,” ungkap Ivone saat diwawancara.

Dalam proses pengerjaan Melanveer, mahasiswa mendapatkan bimbingan dari dosen FT Udinus, Wisnu Adi Prasetyanto, ST, M.Eng. Pembuatan alat ini merupakan bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa Karya Inovatif (PKM-KI), yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Dikti Ristek) serta Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa).

Wisnu Adi Prasetyanto, pembimbing PKM-KI, menyatakan bahwa Program Kreativitas Mahasiswa bertujuan menumbuhkan kreativitas dan inovasi mahasiswa. “Kegiatan ini juga membantu membentuk karakter serta keterampilan berpikir dan bertindak mahasiswa. Kami berharap mereka mampu menyelesaikan kegiatan ini dengan baik sehingga dapat lolos ke tahap berikutnya,” tutup Wisnu. (Humas Udinus/Alex. Foto: Humas Udinus)