Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) menjadi kebijakan yang diusung oleh  Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Kebijakan ini mendorong mahasiswa memperoleh pengalaman belajar dengan berbagai kompetensi tambahan di luar jurusan hingga ke luar kampus. 

Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) turut mendukung penuh kebijakan tersebut kepada mahasiswanya. Salah satunya kepada mahasiswa Program Sarjana Akuntansi Udinus, Rahma Kurniawati yang mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan Wirausaha Merdeka (WMK).

Bagi gadis yang akrab disapa ‘Nia’ itu, pengalaman menjadi hal yang penting bagi mahasiswa. Kehidupan perkuliahan bukan hanya tentang IPK yang bagus saja, melainkan pengalaman di luar lingkungan akademik untuk memperkaya ilmu dan keterampilan. 

“Melalui MBKM ini, saya mendapat kesempatan untuk mengasah kemampuan soft skill. Contohnya seputar time management, pengelolaan keuangan, hingga kesiapan untuk merencanakan tujuan ke depannya,” ungkap perempuan kelahiran tahun 2004 itu.

Rahma mengaku kemampuannya manajemen waktu semakin terasah ketika mengikuti program MBKM. Dengan memiliki manajemen waktu yang baik, segala tugas dan tanggung jawab mahasiswa tidak akan keteteran meski di tengah padatnya aktivitas. 

Nia tetap menegaskan pentingnya mengutamakan pembelajaran perkuliahan sebagai seorang mahasiswa. Karena program MBKM diikuti saat mahasiswa berkuliah, bukan sebaliknya. 

“Melalui program MBKM ini, saya dituntut untuk mengasah skill pantang menyerah dan percaya dengan tim. Tim yang baik yaitu tim yang saling percaya satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama,” tegasnya.

Gemar di Bidang Kewirausahaan

Mahasiswi kelahiran Demak itu mengikuti program WMK di tahun 2023 dan berhasil lolos sampai tahap investor summit. Produk yang diusung ialah minuman bubuk jahe dengan pemanfaatan bunga telang, bermerk ‘Sugeng Aroma’. 

“Saya memang sudah tertarik dengan bidang kewirausahaan sejak kecil. Ketertarikan ini untuk menyalurkan hobi dan belajar mengatur keuangan untuk jangka panjang,” ujar mahasiswi yang memiliki akun instagram @nyakayn itu.

Selain program WMK, ia juga dipercaya sebagai ketua dalam mengikuti PMK-K atau kategori kewirausahaan. Timnya berhasil lolos pendanaan dengan membuat produk snack bar Mangosteen and Triticum Aestivum Bars (MANTABS), dengan kandungan imunstimulator yang baik untuk menanggulangi gejala kanker. 

Inovasi itu diciptakan karena hasil panen yang cukup melimpah sedangkan sedikitnya permintaan buah manggis. Bekerja sama dengan petani di Kota Ungaran untuk menjawab permasalahan supply and demand.

“Permasalahan lain juga muncul karena sulitnya masyarakat mengkonsumsi suplemen kesehatan dikarenakan bentuk dan rasanya yang pahit seperti pil kapsul dan jamu. Snack bar kami pilih karena lebih mudah dikonsumsi oleh semua kalangan,” jabarnya.

Selama mengikuti MBKM, ia mengaku Udinus telah memberikan dukungan yang sangat baik. Seperti memfasilitasi laboratorium untuk cek gizi, armada untuk melakukan cek lapangan hingga publikasi ke media. 

“Lewat program ini saya merasa bangga dan senang dapat bertemu orang-orang dengan pemikiran luar biasa, dan melatih saya untuk lebih teroganisir. Buat teman-teman semua, tetap semangat dan jangan menyerah ya. Percayalah bahwa kapasitas dalam diri kita ditentukan oleh apa yang kita pikirkan, dan atas izin yang maha kuasa,” pesannya. (Humas Udinus/Ika. Foto: Humas Udinus)