Program Doktor Ilmu Komputer (PDIK) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) sukses mencetak doktor baru, Linda Marlinda. Gelar itu ia raih setelah memaparkan disertasi dalam sidang terbuka berjudul ‘Pendekatan Hybrid SIFT–DCT–SHashing untuk Identifikasi Wajah Arca Buddha yang Mirip Secara Visual’, pada Senin (28/07).
Sidang terbuka tersebut berlokasi di Meeting Room Gedung H lantai 1 Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Udinus. Dihadiri oleh para guru besar, dosen pembimbing, keluarga, serta rekan-rekan terdekat Linda.
Secara garis besar, penelitiannya terkait pengembangan sistem otomatis yang digunakan untuk mengenali wajah arca Buddha. Penelitian ini menggunakan pendekatan kombinasi beberapa metode pencocokan citra digital.
Dalam paparannya, Linda menjelaskan bahwa proses identifikasi wajah arca bukan perkara mudah. Pasalnya bentuk visual dari setiap arca sangatlah mirip. Selain itu, kualitas gambar yang sering kali tidak konsisten juga menjadi masalah utama.
“Terkadang pencahayaan yang tidak merata dan noise pada citra gambar arca buddha juga mempengaruhi proses identifikasi satu sama lain. Gangguan itu akan mempengaruhi ketika menggunakan metode konvensional seperti Scale-Invariant Feature Transform (SIFT) atau Discrete Cosine Transform (DCT) hanya mampu mendeteksi fitur lokal,” terangnya.

Dalam menjawab tantangan itu, Linda menggunakan teknik preprocessing untuk memperbaiki citra gambar. Diantaranya dengan sistem CLAHE untuk meningkatkan kontras lokal, bounding box untuk memusatkan fokus pada area wajah, serta aplikasi Roboflow untuk deteksi otomatis bagian wajah arca.
“Lewat penelitian ini, terdapat pendekatan online yang terbukti unggul, yaitu dengan metode SHashing tercatat skor similarity mencapai 85,94%. Sama halnya dengan metode precision and F1-score yang mampu mengenali kemiripan wajah arca secara konsisten. Sistem ini menurut saya sangat penting digunakan di dunia arkeologi digital dan museum untuk pelestarian budaya, karena akurasi pengenalan visual sangat krusial,” jabarnya.

Sidang terbuka kali ini dipimpin langsung oleh Ketua Senat Udinus, Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom. Dihadiri oleh para penguji dari dalam maupun luar kampus. Pada kesempatan itu ia turut mengapresiasi disertasi hasil penelitian yang dinilai mampu menjawab tantangan di bidang Computer Vision berbasis warisan budaya.
“Riset seperti inilah yang terus kami dorong untuk mahasiswa PDIK Udinus, mampu menggabungkan teknologi canggih sekaligus memberi kontribusi nyata untuk pelestarian budaya Indonesia. Selamat kepada Dr. Linda atas gelar barunya,” pungkasnya. (Humas Udinus/Penulis: Haris. Foto: Humas Udinus)