Focus Group Discussion (FGD) menjadi upaya Lembaga Kewirausahaan (LKWU) at Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) dalam meningkatkan pertumbuhan startup mahasiswa. Kegiatan bertajuk ‘Peran Inkubator untuk Akselerasi Startup’ ini menjadi ruang diskusi antar-lembaga inkubator bisnis, yang melibatkan beberapa perguruan tinggi, belum lama ini.

Dalam kegiatan ini, Udinus menggandeng KKIB Undip, bersama Riset Group Pemasaran & Keperilakuan UNS. Tidak hanya berdiskusi, mereka juga melihat langsung startup yang masih eksis dan dikembangkan oleh mahasiswa aktif Udinus.

Kepala LKWU Udinus, Dr. Nila Tristiarini, S.E., M.Si., CSTA., menjelaskan bahwa kelima startup tersebut merupakan hasil pembinaan intensif melalui program inkubasi. Kelima usaha ini di antaranya Bandeng Asap Cair, iWood, Pitingku, Kodam, dan InRaga. Menurutnya, FGD dinilai menjadi langkah strategis dalam membangun ekosistem kewirausahaan lintas kampus yang lebih terintegrasi.

“Kami menyadari bahwa pertumbuhan startup mahasiswa tidak akan bisa berdiri sendiri. Mereka membutuhkan adanya kolaborasi antar kampus, lembaga riset, maupun sektor industri. Harapannya, FGD ini mampu menjembatani mereka untuk berbagi praktik baik dan strategi akselerasi yang efektif,” ujar Nila pada Jumat (25/07).

Ia menekankan bahwa Udinus akan berkomitmen mencetak wirausahawan muda yang tangguh dan bisa bersaing di pasar. Oleh karena itu, program inkubasi yang dilakukan mencakup pendampingan usaha sejak tahap ide, validasi pasar, hingga strategi untuk ekspansi.

“Dengan menampilkan startup dari mahasiswa menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa kami bisa membangun bisnis yang berkelanjutan, selama itu dibimbing secara konsisten,” ungkapnya.

Dalam rangkaian FGD kali ini, beberapa dosen UNS dan Undip yang hadir aktif memberikan pertanyaan langsung kepada para mahasiswa Udinus yang menampilkan startup-nya. Mereka juga memberikan masukan, apresiasi, hingga menggali lebih dalam teknik inovasi yang nantinya bisa disempurnakan lagi.

“Sesi interaktif ini menjadi momen penting bagi mahasiswa dalam memperkuat relasi mereka, khususnya antara praktisi akademisi dengan pelaku startup mahasiswa. Untuk membuka potensi kolaborasi riset maupun pengembangan produk ke depannya,” tutup Nila. (Humas Udinus/Penulis: Haris. Foto: LKWU Udinus)