Kelompok mahasiswa Program Sarjana Communication Science (Ilkom) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) belum lama ini sukses menggelar sosialisasi bertajuk ‘Pencegahan Kekerasan dan Pelecehan Seksual pada Remaja’. Kegiatan ini menjadi luaran tugas akhir semester mata kuliah Komunikasi Strategis yang diikuti oleh 114 siswa kelas X dan XI di SMA Kesatrian 1 Semarang.

Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran remaja mengenai maraknya kasus kekerasan dan pelecehan seksual. Salah satunya dengan memberikan pemahaman kesetaraan gender yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) poin kelima.

Acara yang diselenggarakan oleh delapan mahasiswa Ilkom semester empat ini berkolaborasi dengan Legal Resource Center untuk Keadilan Jender dan Hak Asasi Manusia (LRC-KJHAM). Kolaborasi tersebut bertujuan untuk menghadirkan narasumber yang komprehensif, sesuai dengan yang disampaikan oleh Ketua Tim, Icha Nadila, pada Selasa (01/07).

“Melalui sosialisasi ini, kami ingin menciptakan ruang aman di lingkungan sekolah. Kami ingin para remaja sadar bahwa kekerasan seksual bukanlah isu sepele. Remaja kami nilai memiliki kekuatan sebagai agen pencegahan, baik dengan menghormati batasan orang lain maupun berani bersuara jika menjadi korban ataupun saksi,” jelasnya.

Pada sosialisasi ini, hadir dua narasumber utama, di antaranya Nia Lishayati dari LRC-KJHAM. Ia memaparkan materi dari sudut pandang hukum dan keadilan gender, menjelaskan bentuk-bentuk kekerasan, serta pentingnya perlindungan hukum. Edukasi ini menjadi fondasi untuk membangun generasi yang tidak menoleransi kekerasan.

“Lewat kegiatan ini, kami mengenalkan bentuk-bentuk kekerasan seksual dari perspektif hukum dan keadilan gender. Penting bagi remaja untuk memahami dasar hukumnya agar mengetahui hak-hak sebagai korban dan konsekuensi sebagai pelaku,” ujar Nia.

Sementara itu, materi lain disampaikan oleh perwakilan kelompok, Nursyabani Mukti Legowo. Mahasiswa angkatan 2023 tersebut melengkapi materi praktis tentang cara membangun ruang aman di lingkungan sekolah dan mendorong siswa untuk berani menyuarakan apa yang mereka temukan di lingkungan sekolah maupun masyarakat.

Turut hadir mendampingi para siswa, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Pardi, S.Pd., M.M. Menurutnya, meskipun masih ada beberapa siswa yang ragu untuk bertanya, antusiasme peserta terlihat jelas dari respons aktif selama mengikuti sosialisasi.

“Tentu kami menyambut baik kegiatan ini sebagai langkah preventif yang krusial di lingkungan pendidikan. Nantinya, siswa juga akan mendapatkan konten edukasi digital yang bisa diakses secara berkelanjutan dan dapat dijadikan panduan,” pungkasnya. (Humas Udinus/Penulis: Haris. Foto: Dok. Pribadi)