International Seminar and Workshop of Public Health Action (ISWOPHA) menjadi upaya bagi Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) dalam memberikan wadah antara sektor pendidikan dan peneliti secara global. Seminar dan juga lomba skala internasional yang diselenggarakan oleh Fakultas Kesehatan (FKes) Udinus ini sudah memasuki edisi kelima, dan menggaet 180 papers dari peneliti dalam maupun luar negeri.

Pembukaan secara seremoni ditandai dengan pemukulan gong yang dilakukan oleh Rektor Udinus, Prof. Dr. Pulung Nurtantio Andono, S.T., M.Kom., yang didampingi oleh Dekan FKes Udinus, Enny Rachmani, S.K.M., M.Kom., Ph.D.

Acara disaksikan oleh seluruh pemateri dan tamu undangan, yang berlangsung di Aula Gedung E lantai 3 Udinus Semarang, pada Selasa (16/09). Serta para peserta dari mancanegara seperti Malaysia, Bangladesh, Filipina, Thailand, dan Taiwan yang mengikuti rangkaian acara secara online.

Dalam sambutannya, Rektor Udinus menegaskan bahwa ISWOPHA menjadi wadah penting dalam berbagi pengetahuan, baik di bidang kesehatan masyarakat maupun bidang lain yang masih berkesinambungan.

“Kami mendukung penuh segala kegiatan yang menggaet mitra dari luar negeri, untuk mengokohkan status Udinus sebagai International University dan peringkatnya di QS Rank. Harapannya, akademisi dan industri yang hadir bisa mendapat pengalaman serta pengetahuan baru yang sebelumnya belum terungkap,” harapnya.

Dua topik utama yang menjadi pembahasan di antaranya Digital Health to Improve Public Health yang dipaparkan oleh Dekan FKes Udinus, lalu Asst. Prof. Pol. Maj. Dr. Katiya Ivanovitch dari Thammasat University, dan Assoc. Prof. Tuyen Van Duong, Ph.D. selaku President of ASEAN Health Literacy Association (AHLA). Sementara itu, topik kedua membahas seputar Blue Economy to Improve Public Health yang dipaparkan oleh Prof. Madya Ts. Dr. Shahrul Bin Ismail dari Universiti Malaysia Terengganu, dan Prof. Dr. Eiji Yamashita dari Institute for Protein Research, Osaka City University.

Sementara itu, Ketua Pelaksana ISWOPHA 2025, Dr. Nurjanah, S.K.M., M.Kes., menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi rangkaian program internasional FKes, yang melibatkan mahasiswa dan peneliti lintas negara. Sebelumnya, telah digelar mid-year camp yang diikuti mahasiswa Malaysia serta Indonesian Young Scientist Association (IYSA).

“Tahun ini terdapat dua plenary session dengan narasumber dari berbagai negara, membahas terkait pengembangan kesehatan masyarakat melalui Digital Health and Blue Economy. Selain itu, ada symposium health literacy yang didukung langsung oleh AHLA untuk membentuk Konsorsium Literasi Kesehatan Indonesia,” terangnya.

ISWOPHA merupakan ajang dua tahunan yang telah konsisten digelar oleh Udinus. Harapannya, seminar internasional ini bisa terus berlangsung sebagai ruang kolaborasi global, sekaligus mendorong publikasi ilmiah dan pengembangan ilmu kesehatan masyarakat di Indonesia. (Humas Udinus/Penulis: Haris. Foto: Humas Udinus)