Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dari Faculty of Engineering (FT) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) membuat terobosan inovatif dalam mendukung Green Economy. Pengabdian dengan skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat ini berhasil mengembangkan teknologi pengolahan limbah organik menjadi pakan ternak unggas yang terintegrasi dengan Artificial Intelligence (AI).
Pengabdian dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari tiga dosen, yakni Prof. Ir. Heru Agus Santoso, Ph.D., IPM., ASEAN Eng., Dewa Kusuma Wijaya, S.T., M.Sc., dan Dr. Ir. Ratih Setyaningrum, M.T., IPM., ASEAN Eng., serta melibatkan beberapa mahasiswa FT Udinus.
Salah satu anggota tim pelaksana, Dewa, menjelaskan bahwa inovasi ini lahir dari keprihatinan terhadap banyaknya limbah organik yang belum termanfaatkan secara optimal. Di antaranya limbah batang pohon pisang dari pertanian dan limbah protein pabrik roti susu cair sebenarnya punya potensi nutrisi tinggi.
“Menurut kami sangat disayangkan kalau limbah hanya berakhir dibuang atau sekedar menjadi pupuk saja. Melalui pengabdian ini, kami merancang inovasi untuk mengolah limbah tersebut menjadi pakan ternak alternatif yang lebih murah. Meski begitu, pakan berbentuk pelet ini tetap berkualitas bagi unggas pedaging,” jelasnya pada Selasa (02/12).
Dewa menambahkan, teknologi yang diciptakan sudah menerapkan reverse engineering untuk menciptakan mesin multi-fitur. Alat tersebut mampu melakukan pencacahan padat (chopper), pencacahan halus (chaff cutter), penepungan (mill), pengkristalan serbuk, hingga pencetakan pelet (peletizer) dalam satu rangkaian.
Gandeng UMKM Lokal
Dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat, mitra menjadi bagian utama. Kali ini tim FT Udinus menggandeng mitra UMKM Repro, sebuah usaha yang fokus pada pengelolaan limbah. Selama ini, mitra tersebut menghadapi kendala minimnya pengetahuan teknologi alat produksi dan formulasi pakan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, teknologi yang diserahkan tidak hanya berupa mesin fisik, tetapi juga dilengkapi sistem AI. Kecerdasan buatan ini berfungsi sebagai asisten virtual bagi mitra untuk menentukan komposisi campuran bahan baku yang tepat dan memprediksi kandungan nutrisi dari pakan yang dihasilkan.
“Tantangan utama kami yaitu bagaimana mitra bisa mandiri setelah pengabdian selesai. Maka, AI di sini berperan membantu mereka memprediksi standar mutu nutrisi, sehingga peternak skala kecil pun bisa melakukan efisiensi biaya produksi dengan pakan alternatif ini,” terang Dewa.
Selama pengabdian berlangsung, Tim FT Udinus telah mengadakan beberapa agenda. Diantaranya pelatihan pengoperasian alat, edukasi penggunaan AI, hingga serah terima teknologi kepada mitra.
Dukungan Penuh Kampus dan Pemerintah
Kesuksesan program ini tidak lepas dari kolaborasi berbagai pihak. Dekan Fakultas Teknik Udinus, Heru, yang juga tergabung dalam tim pelaksana, menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan pendanaan dari pemerintah dan fasilitas kampus. Kegiatan tersebut berjalan berkat pendanaan dari Program Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kemdiktisaintek tahun 2025.
“Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada DPPM Kemdiktisaintek dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Udinus yang telah mendukung penuh terealisasinya program ini,” ungkap Heru.
Harapannya program pemberdayaan ini dapat memberikan dampak jangka panjang yang positif, baik dari sisi ekonomi maupun lingkungan. Serta meningkatkan ekonomi mitra melalui pakan murah, dan secara lingkungan mampu mengurangi limbah.
“Selain memberikan dampak positif bagi mitra UMKM Repro, inovasi ini sebagai bentuk nyata kontribusi akademisi dalam mendukung ketahanan pangan nasional.” pungkas Heru. (Humas Udinus/Penulis: Haris. Foto: Dok. FT)






