Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) kembali memamerkan inovasinya yang mengolaborasikan teknologi Artificial Intelligence (AI) dengan kearifan lokal. Kali ini, seperangkat Robot Gamelan Sekar Nuswantoro dihibahkan dan diletakkan di Pintu Masuk Taman Mini Indonesia Indah (TMII) untuk menyambut pengunjung lokal dan juga turis asing.

Hibah tersebut diserahkan secara resmi oleh Rektor Udinus  Prof. Dr. Pulung Nurtantio Andono, S.T., M.Kom., yang didampingi oleh Ketua Yayasan Dian Nuswantoro, Lakshiputri Arnindita, S.Sos., M.M., kepada Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenkraf), Irene Umar, di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada Minggu (21/12).

Dalam pidato sambutannya, Rektor Udinus menjelaskan bahwa inovasi tersebut lahir dari pengalaman saat Udinus tampil di UNESCO, Paris, pada tahun 2018 silam. Saat itu, timnya menemukan kendala beratnya membawa alat gamelan, serta kondisi gamelan yang dihibahkan di sana kurang terawat.

“Dari permasalahan ini kami mulai mencari solusinya, muncullah ide penggabungan salah satu budaya lokal gamelan dengan teknologi kecerdasan buatan. Jadilah Robot Gamelan yang menjadi salah satu inovasi luar biasa dari Udinus,” ujar Prof. Pulung.

Prof. Pulung menambahkan, keunggulan utama robot ini adalah efisiensi tenaga. Berbeda dengan penabuh manusia yang memiliki batas fisik, robot ini dirancang supaya mampu beroperasi nonstop.

“Robot ini bisa dimainkan 24 jam nonstop, karena tidak perlu tenaga orang lagi untuk menabuh gamelannya. Kami berharap robot ini bisa terus nguri-uri atau melestarikan budaya Jawa sekaligus menghibur tamu asing yang datang,” imbuhnya.

Apresiasi Wamenkraf dan Antusiasme Pengunjung

Menanggapi hibah ini, Wamenkraf dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029, Irene Umar, menyambut antusias hibah teknologi ini. Menurutnya, penggabungan teknologi dengan tradisi merupakan kreativitas luar biasa yang harus didukung. 

Irene menyebutkan bahwa kampus seperti Udinus merupakan hotbed atau kawah candradimuka untuk melahirkan ide-ide penting. Selalu leading by example dibawah pimpinan sang Rektor muda yang fokus dalam memberikan solusi, berkembang maju, dan menciptakan hal baru seperti Robot Gamelan.

“Gamelan memiliki satu Unique Selling Point (USP) bagi Indonesia. Dengan inovasi seperti ini, penggabungan teknologi dengan tradisi, inilah sesuatu kreativitas luar biasa yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia,” ungkap Irene.

Irene Umar juga menegaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan inisiasi dari Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (GEKRAF), sebagai motor penggerak independen non-pemerintah. Gerakan berbasis komunitas ini ikut mengakselerasi kemajuan industri kreatif tanah air dan secara aktif mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif (ekraf).

Turut hadir dan menyaksikan proses hibah Robot Gamelan, Wakil Ketua Umum Gekrafs, Laja Lapia, bersama dengan Plt. Direktur TMII, Ratri Paramita, dan Direktur Utama InJourney Destination Manajemen (IDM) Febrina Intan.

Sementara itu, kecanggihan robot ini juga sukses memukau pengunjung TMII. Ika, seorang pengunjung asal Bandung, mengaku takjub melihat gamelan yang biasanya dimainkan manual kini bisa berbunyi otomatis berkat teknologi komputer. TMII sekaligus  yg selalu menjadi Launchpad dan playground bagi para pejuang ekraf di mana the best of the best di launch di playground ini

“Kalau sama orang kan kadang ada capeknya. Kalau ini kan bisa 24 jam, jadi luar biasa. Apalagi ini diciptakan oleh anak Indonesia, mahasiswa,” tutur Ika mengapresiasi karya tersebut. (Humas Udinus/Penulis: Haris. Editor: Nining. Foto: Humas Udinus)