Usaha jenis minumannya yang diberi nama “Escho” ini berawal dari membuka stand di tenda Wirausaha Udinus, dekat gedung D. Namun, optimisme Erik bersama kedua rekannya dalam berwirausaha ini sangat kuat. Sehingga dibuka lagi 1 cabang yang berlokasi di supermarket daerah jl. Setiabudi Semarang. “Omzetnya di 2 cabang sudah lumayan, lebih dari 1,5 juta rupiah setiap harinya. Konsumen kami adalah orang-orang yang menyukai minuman coklat. Jenis coklat yang kami ramu menjadi minuman ini juga beda rasanya dengan coklat kebanyakan, karena jenis coklatnya lebih natural didapat daripetani coklat langsung. Untuk itu kami memberanikan diri untuk membuka cabang di luar Udinus,” paparnya.
Dengan beberapa menu coklat yang ditawarkan pada konsumen, kedai coklat Escho millik Erik ini mempunyai keunikan tersendiri dalam menjual produknya. Dimana konsumen boleh menambahkan topping sesuai keinginan, misalnya susu, meses, chocochip, biscuit, dan lain-lain.
<p justify;"="">Erik pun tak dapat memungkiri bahwa kemampuannya mengembangkan bisnis ini didapat dari bangku kuliah. “Banyak mata kuliah yang mendukung dalam berbisnis, diantaranya Start Up Bussines, Psikologi Konsumen, hingga Manajemen Ekonomi,” tambahnya. Dengan harapan usahanya bisa berkembang semakin luas, Erik mahasiswa semester 4 ini juga ingin mendirikan yayasan sosial agar bisa membantu sesama. (*humas)