Dea Milanisty Wardani – Mahasiswi Program Sarjana Kesehatan Masyarakat Udinus

Ketika menjadi mahasiswa, banyak peluang mengikuti berbagai kegiatan menarik yang tentunya bermanfaat dan menambah pengalaman. Apalagi, dengan adanya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Salah satunya program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) yang menjadi kegemaran mahasiswa.

Mahasiswi Fakultas Kesehatan (FKes) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) bernama lengkap Dea Milanisty Wardani, percaya dengan mengikuti program tersebut dapat memberi kesempatan untuk memperluas pandangan tentang budaya yang ada di Indonesia selain Pulau Jawa. Tidak hanya itu, program ini juga menawarkan peluang untuk belajar dengan sistem pendidikan yang berbeda dengan kampus asal. Hal ini akan menambah kekayaan pengalaman dari mahasiswa.

Di Udinus, mahasiswi yang akrab disapa Dea itu juga aktif mengikuti organisasi mahasiswa. Ia bergabung di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kesehatan (FKes) Udinus tepatnya pada divisi media kreatif. Hal ini dikarenakan kesukaannya terhadap bidang editing, fotografi, dan videografi.

“Hal itu juga menarik minat saya mengikuti PMM untuk mengabadikan lebih banyak momen di luar Pulau Jawa,” ujarnya.

Belajar dan Kenali Budaya Baru

Perjalanannya mengikuti program PMM tentunya dimulai dari riset informasi hingga pemberkasan. Mahasiswi angkatan 2022 itu mengaku Udinus membantunya mempermudah dalam mengeksplor program tersebut.

“Ketika mengalami kebingungan, dosen-dosen Udinus dengan sigap membantu saya mengatasi kebingungan tersebut.  Selain itu juga sebelum berangkat, dosen-dosen Udinus memberikan pembekalan untuk di kampus tujuan saya, yakni Universitas Andalas,” jelasnya.

Selama mengikuti program, Dea menuturkan banyak sekali manfaat berharga dan kesan mendalam yang ia rasakan. Mahasiswa diberikan kesempatan dapat berinteraksi secara langsung dengan sesama mahasiswa hingga masyarakat lokal yang dapat mengembangkan keterampilan komunikasi lintas budaya.

“Pengalaman ini membuat saya membuka wawasan untuk memahami dan menghargai keragaman yang ada di Indonesia. Selain akademik, saya dapat mempelajari berbagai hal. Misalnya kebudayaan Minangkabau, mulai dari sejarahnya, makanan khas, pakaian adat, hingga garis keturunan. Jika di Jawa adalah garis keturunan ayah atau patrilineal. Namun, di Minangkabau garis keturunan berada di ibu atau matrilineal,” jabarnya.

Tidak hanya belajar kebudayaan Sumatera Barat, ia tak lupa memperkenalkan kebudayaan Jawa Tengah. Ada sesi pengenalan tentang kebudayaan Jawa Tengah yang ia adakan. Berupa presentasi dan diskusi.

“Selain itu juga saya berkolaborasi dengan mahasiswa PMM yang lain dengan menampilkan tarian khas Jawa Tengah dan memakai baju adat Jawa Tengah yang disaksikan secara langsung oleh dosen-dosen Universitas Andalas,” lanjutnya.

Setelah mengikuti program ini, Dea mengaku semakin tertarik untuk mengekspor kegiatan kemahasiswaan di luar kampus. Ia juga berpesan kepada teman-teman Udinus untuk berani mencoba berbagai hal selama itu merupakan hal positif.

“Kita tidak akan pernah tau peluang seperti apa yang ada di depan jika tidak berani mencoba. Jika kita sudah mendapatkan peluang tersebut, ambillah. Jangan ragu karena belum tentu kesempatan yang sama akan datang kedua kali,” tutup gadis pemilik akun instagram @deamilanisty Instagram account.