Dosen Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) ikuti pengabdian masyarakat di tingkat internasional bersama ‘University Teacher Training Program Thaksin University’. Program yang melibatkan dosen dan mahasiswa dari berbagai institusi itu diikuti oleh perwakilan dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Udinus, Pipiet Furisari, S.S., M.Pd.
Serangkaian kegiatan dikemas dengan nuansa pengabdian masyarakat itu, meliputi sharing session yang diikuti oleh 25 peserta. Sharing tak hanya dari peserta saja, namun para jajaran pimpinan, dosen dan mahasiswa dari Faculty of Humanities and Social Sciences of Thaksin University.
Kegiatan ‘University Teacher Training Program’ diselenggarakan oleh Faculty of Humanities and Social Sciences of Thaksin University. Pada kesempatan tersebut, seluruh peserta diajak berkolaborasi meningkatkan pendidikan melalui teknik pedagogi tingkat lanjut, dan strategi tanggap terhadap budaya masing-masing.
“Program ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang berpusat pada mahasiswa untuk menghargai integrasi perbedaan budaya. Mahasiswa juga didorong dalam penggunaan strategi pendekatan yang masih relevan dengan konteks pendidikan di negara masing-masing,” terangnya.
Selain kegiatan akademik, Pipiet menambahkan bahwa serangkaian kegiatan Culture Exchange juga dilakukan secara langsung. Melalui kunjungan ke Folklore Museum, the Institute for Southern Thai Studies Thaksin University. Kemudian mengunjungi sentra industri, old town, dan beberapa lokasi sentra tradisional lainnya, di tengah kondisi cuaca dengan curah hujan tinggi hingga banjir.
“Curah hujan di beberapa titik wilayah memang sedikit menghambat, tapi tidak mengurangi semangat kami untuk menyelesaikan program pengabdian. Karena menjadi kesempatan langka untuk meningkatkan keterampilan mengajar lintas budaya dan meningkatkan kompetensi diri sebagai dosen di kancah internasional,” ujar dosen yang tergabung di Program Sarjana Sastra Jepang itu.
Sebagai seorang tenaga pengajar, Pipiet mengaku antusias mengikuti berbagai program yang ditawarkan untuk mengasah pengetahuan, pedagogi, hingga pemahaman budaya lain. Serta meningkatkan kompetensi dosen dari segi akademik pengajaran, kolaborasi penelitian, dan juga cross cultural understanding.
“Semoga program berskala internasional seperti ini bisa rutin diikuti oleh para dosen Udinus. Karena memberikan manfaat positif. Membangun koneksi hingga ke negara-negara asing, memberikan manfaat juga bagi institusi dan bangsa,” tutupnya. (Humas Udinus/Haris. Foto: Dok. Pribadi)