Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menjadi salah satu momok utama bagi mahasiswa Program Sarjana Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus). Untuk memberikan pemahaman secara langsung, mahasiswa diajak mempraktikkan langsung bersama salah satu perusahaan bidang keselamatan kerja dan proteksi kebakaran, CV Jaya Protect, beberapa pekan lalu.

Pelatihan tersebut diikuti oleh 65 mahasiswa yang duduk di semester 7 dan mengambil peminatan K3. Pengenalannya melalui teori dilakukan di Ruang Serbaguna gedung D lantai 1, dilanjut praktik lapangan di halaman parkir Mangga Dua Udinus yang terletak di Jl. Sadewa, Pendrikan Kidul. 

Ketua Pelaksana sekaligus Kepala Peminatan K3 Udinus Izzatul Alifah Sifai, S.K.M., M.P.H., menjelaskan pentingnya menghadirkan pihak profesional dalam mendampingi kegiatan praktik. Salah satu penerapan K3 yakni untuk pemadaman api ketika sewaktu-waktu terjadi di lingkungan kerja. 

“Untuk pemadaman api sesuai ketentuannya, mahasiswa diajak praktik menggunakan karung goni basah hingga menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Praktik kami lakukan karena menjadi metode pembelajaran yang paling efisien khususnya untuk peminatan K3,” terang Izzatul, Senin (13/01/2025).

Sebagai informasi, Izzatul menjelaskan bahwa pengetahuan yang didapat menjadi bekal bagi mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan magang. Bagi mahasiswa Kesmas, pemahaman dan pengaplikasikan K3 menjadi salah satu hal penting.

“Pelatihan ini sekaligus memenuhi kompetensi mahasiswa peminatan K3 dalam hal penanggulangan kejadian kebakaran, sistem proteksi kebakaran, analisis risiko kebakaran, dan tanggap darurat bencana kebakaran,” imbuhnya.

Secara terpisah, Perwakilan Mahasiswa Kesmas Udinus Lena Urmia Soraya, mengaku beberapa mahasiswa mengalami kesulitan di awal karena baru pertama kali melakukan pemadaman api. Menurutnya pemahaman K3 memang harus didapat langsung dari profesional, karena bersangkutan dengan keselamatan.

“Tadi saya mencoba langsung 2 metode pemadaman api dan kedepan apabila diperlukan saya berharap sudah siap mempraktikkannya. Penggunaan metode tradisional sudah cukup mudah, tapi memang dibutuhkan Special Service Too (SST) seperti APAR khusus dari pemerintah dan pemadam kebakaran untuk hasil yang maksimal,” tuturnya. (Humas Udinus/Haris. Foto: Humas FKes Udinus)