Dalam rangka memperingati Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional yang berlangsung selama 12 Januari sampai 12 Februari 2025, Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) menggelar webinar bertajuk ‘Reducing Electrical Hazards, Enhancing Electricity Productivity’. Kegiatan yang diprakarsai oleh P2K3 The Engineering Faculty at Udinus itu menggandeng PLN dan juga IEEE Student Branch Udinus, pada Senin (10/02/2025).

Kegiatan yang diikuti ratusan mahasiswa FT Udinus tersebut digelar secara daring melalui platform Zoom Meeting. Bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mereka terhadap K3, khususnya untuk diterapkan di lingkungan akademik hingga profesional nantinya. 

Dekan Fakultas Teknik Udinus, Ir. Heru Agus Santoso, Ph.D., IPM., Asean Eng., dalam sambutannya menekankan pentingnya penerapan K3 dalam berbagai aspek kehidupan. Baik itu di tempat kuliah, lingkungan kerja, maupun di masyarakat. Keamanan dalam penerapan K3 menjadi hal penting dan wajib untuk terus diterapkan.

“Dalam pembelajaran akademik, baik secara daring maupun teori di kelas, K3 tetap harus diperhatikan. Begitu juga saat mahasiswa menjalani magang dan kerja praktik, karena mereka bersinggungan langsung dengan dunia kerja yang sesungguhnya. Oleh karena itu, mereka wajib memahami dan menerapkan prinsip-prinsip K3,” ujar Heru.

Sebagai pembicara utama, Suparje Wardiyono, Manager UP3 Semarang UID di Jateng DIY, menjelaskan sistem kelistrikan yang dijalankan oleh PLN. Ttermasuk bagaimana proses penyaluran listrik kepada pelanggan. Sistem tenaga listrik PLN adalah sistem terintegrasi yang mencakup pembangkitan, transmisi, dan distribusi. 

“Ketiga komponen ini sangat penting dan saling mendukung untuk memastikan listrik tersalurkan dengan baik ke pelanggan. Untuk saat ini, PLN telah menggunakan berbagai sumber energi seperti tenaga surya, tenaga air, dan panas bumi untuk meningkatkan efisiensi serta keberlanjutan sistem kelistrikan,” jelas Suparje.

Potensi Bahaya Kelistrikan

Sementara itu, Ragil Prasetyo, Team Leader K3L dan KAM di ULP Semarang Selatan, membahas berbagai potensi bahaya kelistrikan dan langkah-langkah pencegahannya. Menurutnya, banyak faktor yang berpotensi menimbulkan bahaya dalam jaringan listrik. 

“Seperti pohon atau atap rumah yang terlalu tinggi hingga menyentuh jaringan listrik, layang-layang atau balon udara yang mengenai kabel listrik, serta genangan air saat banjir. Berbagai upaya untuk mengurangi risiko pun telah dilakukan, termasuk sosialisasi melalui media sosial dan edukasi langsung ke sekolah serta instansi pemerintahan,” paparnya.

PLN juga mengajak mahasiswa ikut menjadi agen dan berperan aktif dalam melaporkan kondisi berbahaya terkait instalasi kelistrikan, seperti tiang listrik yang miring atau pencurian listrik. Dengan adanya kolaborasi tersebut, diharapkan penerapan K3 dalam bidang kelistrikan semakin optimal guna mendukung produktivitas nasional. (Humas Udinus/Alex. Foto: Humas Udinus)