Fery Riyanto resmi menyandang gelar Doktor Manajemen dari Faculty of Economics and Business (FEB) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) setelah menjalani sidang terbuka pada Rabu (30/07). Dalam sidang tersebut, Fery mempresentasikan hasil penelitiannya yang menyoroti pentingnya keterampilan digital bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Semarang.
Penelitian tersebut berjudul ‘Model Mediasi Digital Skill Capability dalam Meningkatkan Kinerja ASN Pemerintah Kota Semarang’. Penelitian ini menekankan bahwa kemampuan digital menjadi kunci penting dalam meningkatkan kinerja ASN di tengah era transformasi digital. Sidang terbuka Program Doktor Manajemen (PDM) yang berlangsung di Ruang Theater Gedung I lantai 6 Pascasarjana FEB Udinus itu dihadiri oleh guru besar promotor, keluarga, serta rekan terdekat Fery.
Dalam penjelasannya, penelitian dari mahasiswa angkatan 2022 itu dilatarbelakangi oleh kebutuhan peningkatan kinerja ASN di tengah percepatan transformasi digital. Menurutnya, keterampilan digital atau digital skill capability menjadi faktor krusial dalam meningkatkan efektivitas kerja, terutama dengan keberagaman generasi di lingkungan ASN.
“Penelitian ini saya lakukan di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, dengan tujuan mengetahui peran mediasi digital skill capability terhadap digital leadership, knowledge sharing, dan transformasi digital. Serta pengaruh yang diberikan berdasarkan generasinya, yaitu Generasi X, Y, dan Z,” terang Fery.
Fery memaparkan bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa digital skill capability memang menjadi faktor mediasi, khususnya dalam meningkatkan kinerja ASN di Generasi Y dan Z. Sedangkan untuk Generasi X, peran digital leadership lebih dominan dalam mendorong kinerja mereka.
“Melalui temuan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pelatihan digital bagi ASN harus diklasifikasikan sesuai generasinya. Generasi muda seperti milenial dan Gen Z lebih cocok dilatih digital skill capability lanjutan seperti pemahaman Artificial Intelligence (AI) dan analitik data. Sedangkan untuk Gen X lebih cocok dengan pelatihan yang praktis didukung dengan pendampingan khusus,” jelas promovendus.
Lebih lanjut, dalam penelitiannya Fery menyarankan agar Pemerintah Kota Semarang bisa memperkuat kebijakannya dalam mendukung budaya knowledge sharing, seperti melalui forum inovasi ataupun komunitas praktik. Karena knowledge sharing mampu membentuk kapabilitas digital yang lebih solid, terutama untuk ASN muda.
“Disertasi ini juga memberikan kontribusi teoritis terhadap teori Resource-Based View (RBV) dan Technology Acceptance Model (TAM), menempatkan digital skill capability sebagai aset strategis yang bernilai dan mendukung adopsi teknologi,” ungkapnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Amron, M.M., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas capaian ilmiah promovendus. Menurutnya, hasil penelitian ini sangat relevan dalam menjawab tantangan pengelolaan SDM, khususnya di sektor pemerintahan saat ini.
“Pascasarjana FEB Udinus terus mendorong riset-riset yang dapat memperkuat pengetahuan dari segi akademik, serta memberi manfaat langsung bagi masyarakat,” pungkasnya.
Dengan keberhasilan sidang terbuka ini, promovendus resmi menyandang gelar Doktor Manajemen. Sekaligus menjadi bagian dari komitmen FEB Udinus dalam mencetak SDM unggul di bidang manajemen. (Humas Udinus/Penulis: Haris. Foto: Humas FEB Udinus)