Aninda Ratna Ghifarani - Alumni Program Sarjana Ilmu Komunikasi Udinus

Menjadi seorang entrepreneur adalah cita-cita perempuan bernama lengkap Aninda Ratna Ghifarani sejak dulu. Alumni Program Sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) yang lulus pada tahun 2025 itu memulainya dengan usaha salad sayur pada saat SMA. Meskipun sempat terhenti beberapa saat, setelah lulus kuliah, gadis yang akrab disapa ‘Anin’ itu memulai bisnisnya kembali. Kali ini, dengan bisnis barunya bernama ‘Pisanglagi’.

Perempuan kelahiran Batang itu melihat potensi pasar cukup besar di bisnis makanan yang satu ini. Banyak orang berjualan, banyak juga peminatnya.

“Di Semarang saya dan teman-teman sering jajan pisang goreng yang enak-enak. Tapi, di Batang belum ada pisang goreng wijen yang saya suka. Jadilah saya membuka usaha ‘Pisanglagi’. Harapannya, orang mau makan pisang goreng saya lagi dan lagi,” jelasnya.

Untuk memperkuat branding-nya, Anin juga menyiapkan tagline untuk bisnis pisangnya, yaitu ‘Lezatnya Aroma Gorengan Istimewa’ karena aroma pisang goreng yang nikmat. Dalam memulai bisnisnya, Anin melakukan riset resep pisang goreng yang enak bersama sang mama. Ia mempelajari bermacam jenis pisang untuk mencari jenis yang paling tepat.

“Saya cari yang paling enak untuk pisang goreng antara pisang kepok dan tanduk, akhirnya pilih yang pisang tanduk. Terus juga cari supplier di pasar, dan bahan-bahan yang cocok untuk pisang goreng. Aku juga riset banyak varian menu dari TikTok dan pengalaman makan pisang goreng,” tuturnya.

Kini, beragam varian pisang yang ada di Pisanglagi seperti pisang gula aren, pisang cokelat, pisang tiramisu, pisang choco crunchy, dan masih banyak lagi. Harganya pun terjangkau, mulai dari Rp10.000. Sebagai langkah awal untuk mengetahui bagaimana kondisi pasar di Batang, dirinya memulai dengan berjualan di CFD Veteran Alun-Alun Batang.

“Sistem usaha yang saya lakukan itu made by order di rumah. Kalau ada yang pesan, saya gorengin pisangnya. Sudah ada di Grab juga, dan setiap minggu saya jualan di CFD Veteran Alun-Alun Batang,” lanjutnya.

Butuh Konsistensi

Sebagai alumni Prodi Ilmu Komunikasi, perempuan kelahiran 2002 itu mengungkapkan banyak sekali ilmu yang ia dapat di perkuliahan untuk diimplementasikan dalam perjalanan bisnisnya. Apalagi, dengan mata kuliah yang relevan.

“Saya sangat bersyukur ambil Ilmu Komunikasi karena dari materinya seperti komunikasi pemasaran, entrepreneurship, bahkan pengelolaan konten digitalnya kepakai banget, komplit,” ungkapnya.

Menjadi seorang wirausaha, menurutnya, perlu keberanian, semangat pantang menyerah, dan konsisten. Anin akan terus berkomitmen menjalankan usahanya supaya dapat berjangka panjang. “Harapan saya punya banyak outlet Pisanglagi di Batang dan Pekalongan, baru deh kalau bisa keluar daerah,” tutupnya. (Humas Udinus/Penulis: Ika. Editor: Haris. Foto: Dok. Pribadi)