Dosen Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) kembali terapkan konsep ‘Smart Agro-Tourism’ dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat di Desa Erorejo, Kecamatan Wadaslintang. Penerapan itu dilakukan oleh Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) melalui pendanaan dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) Republik Indonesia, yang didapatkan belum lama ini.

Pengabdian yang dilakukan oleh kelompok dosen Udinus ini, diketuai oleh Guru Besar dari Fakultas Teknik (FT) Udinus, Prof. Dr. Rindra Yusianto, S.Kom., M.T. Bersama 3 anggota lainnya yakni, Dr. Herwin Suprijono, M.T., Ir. Amalia M.T., IPM., ASEAN Eng., dan Dr. Drs. Slamet Isworo, M.Kes.

Mereka melakukan pendekatan yang memadukan sektor pertanian, pariwisata, dan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa yang berlokasi di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah itu. Dalam program tersebut, tim PKM menyerahkan berbagai bantuan sarana produksi yang dirancang untuk mendukung potensi lokal desa. Di antaranya adalah 2 lapak pemancingan, mesin roasting, grinder kopi, dan mesin pengaduk gula semut portable.

Ketua Tim, Prof. Rindra menjelaskan bahwa sebelumnya, timnya telah melakukan riset yang menghasilkan inovasi mesin pengaduk gula semut. Kini, alat tersebut dimanfaatkan oleh anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Rahayu sebagai sumber pendapatan baru. Melengkapi usaha lapak pemancingan dan keramba jaring apung di Desa Erorejo.

“Anggota KWT Rahayu juga memperoleh pelatihan intensif mengenai pengolahan kopi robusta khas Windusari dan gula semut. Sebagai upaya memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat desa yang selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes),” ujarnya pada Senin (22/09).

Workshop untuk Warga

Lebih lanjut, salah satu anggota tim, Amalia, menambahkan untuk mendukung aspek pemasaran, dilaksanakan pula Workshop Desain Kemasan Kreatif. Pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan berbagai komoditas unggulan desa. Mulai dari kopi robusta, gula semut, hingga pepes nila.

“Untuk pelatihan ini kami melibatkan 6 mahasiswa dari berbagai fakultas di Udinus melalui skema Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Melalui keterlibatan mahasiswa, kegiatan ini juga memberi kesempatan bagi mereka untuk belajar langsung di tengah masyarakat dan memperoleh rekognisi mata kuliah sesuai bidangnya,” jelasnya.

Menanggapi program tersebut, Kepala Desa Erorejo, Wagino sebagai perwakilan warga setempat turut menyambut baik adanya pengabdian dari Udinus. Pihaknya juga menyampaikan rasa berterima kasih untuk program-program yang sudah dijalankan bersama dengan warganya.

“Program ini terbukti mampu meningkatkan pendapatan anggota KWT Rahayu hingga Rp1,7-2,5 juta per bulan. Semoga kerja sama ini dapat berlanjut hingga RPJMDes 2030 tercapai. Menjadikan Desa Erorejo sebagai kawasan terpadu yang menjadi pusat inovasi dan kolaborasi antara akademisi (science technopark) binaan Udinus,” tutupnya. (Humas Udinus/Penulis: Ika. Editor: Haris. Foto: Tim PKM FT Udinus)