SEMARANG- Satu kebanggaan jika dapat disejajarkan dengan orang-orang yang berada di garda terdepan sebagai pembuat perubahan. Demikian juga yang dirasakan oleh Andy Bangkit Setiawan, M.A, Ph.D, Kaprogdi Sastra Jepang S1 Universitas Dian Nuswantoro. Dia adalah salah satu dari 40 peneliti muda Indonesia yang terpilih untuk mengikuti Indonesian Frontiers of Social Science Symposium. Event ini diselenggarakan oleh AIPI (Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia) yang akan berlangsung di Lombok pada 17-19 Oktober 2013 mendatang. Indoensian Frontiers of Social Science ini adalah sebagai wadah bagi para ilmuwan social muda terbaik Indonesia untuk saling bekerjasama dan membahas perkembangan ilmu sosial paling mutakhir dalam sejumlah topik yang sangat relevan untuk Indonesia. Namun demikian, mereka yang terpilih harus memiliki kualifikasi dengan gelar PhD dan umur maksimal 45 tahun, serta aktif menulis di jurnal-jurnal ilmiah yang dapat mengikuti symposium ini.
 
Andy Bangkit mengungkapkan, “Organizing Committee melakukan seleksi dan memilih 40 peneliti muda Indonesia untuk berpartisipasi dalam symposium ini, berdasarkan keunggulan keilmuan masing-masing.” tegasnya.
 
Lembaga ini juga dirancang untuk memberikan pandangan luas tentang perkembangan dan peluang dalam kelompok disiplin ilmu sosial antara lain organizational behavior; identity; historiography; social intervention; urban studies; neuroscience; health, environment & society; and computational social science.
Andy menambahkan, peserta yang terpilih akan diundang ke symposium dan harus menyiapkan berbagai presentasi baik lisan maupun poster sesuai dengan ditentukan oleh Organizing Committee.(humas)