Fakta bahwa Indonesia masih tertinggal jauh mengenai penulisan jurnal atau publikasi ilmiah memang tidak dapat dipungkiri. Bahkan Dirjen Dikti pun mengeluarkan surat edaran bagi mahasiswa S1, S2, dan S3  wajib menulis ringkasan karya ilmiah berbentuk jurnal maupun buku yang diterbitkan. Baik itu secara cetak maupun online.

 

Menyikapi hal tersebut serta bertekad memunculkan peneliti-peneliti berkualitas sebanyak mungkin, Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) memilih online publisher secara tepat sesuai kebutuhan dosen dan mahasiswanya dalam melakukan penelitian. Melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan, akademisi Udinus diundang mengikuti sosialisasi trial penggunaaan online publisher Selasa (01/03) kemarin di ruang perpustakaan gedung B lantai 2. “Sebanyak 2 online publisher datang memperkenalkan keunggulan produk mereka masing-masing. Harapan kami tentu saja untuk memacu semangat akademisi Udinus, agar lebih produktif mempublish jurnal atau publikasi ilmiahnya,” papar Natalistyo, SE., M.Si selaku Kepala UPT Perpustakaan Udinus.

 

Marketer  Springerlink Handoko Bagaskara dan dari Emerald Irwan Sukardi hadir memaparkan keunggulan dari masing-masing publisher. Springer memberikan trial untuk Udinus sampai 13 Maret 2016 mendatang sedangkan Emerald hingga April 2016. Masing-masing menyediakan database jurnal  dan e-book yang bisa diakses secara gratis oleh akademisi kampus dengan cara login perdana menggunakan wifi kampus Udinus. “Tentu saja hal ini sangat memudahkan penulis mencari kutipan dan grand teori untuk keperluan penelitian” Ujar Handoko.

 

Keduanya menyediakan berbagai macam jurnal yang sudah ditulis oleh author, yang sudah direview dan layak untuk diterbitkan. Jadi kemungkinan besar peneliti terhindar dari jurnal predator atau jurnal pemangsa. Jurnal-jurnal predator ini tersedia begitu banyak di internet dan bebas diunduh. Karena jurnal predator tidak melewati proses peer review dan tidak melewati proses penilaian oleh International Board, maka kredibilitas artikel yang dimuat masih diragukan. Masing-masing publisher juga memiliki keungguluan. Jika Emerald lebih ke jurnal yang berbau ekonomi, Springer lebih banyak di teknologi informasi dan sains. (*humas)