Usai melakukan arak-arakan dari gedung G di Jl. Imam Bonjol 207 Semarang menuju gedung D yang berada di Jl. Nakula 5-11, Rabu (3/5) pagi Teater Kaplink Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) melanjutkan prosesi syukuran hari jadi yang ke-19 di pelataran gedung D Udinus.

 

Iringan gamelan jawa dalam prosesi upacara sontak mengundang ketertarikan mahasiswa lain untuk melihat acara tersebut. “Kami memang memilih tema kejawen untuk ­nguri-nguri budaya jawa”, tutur Adhy Satya salah satu panitia. Tak hanya gamelan jawa, semua properti yang digunakan mulai dari pakaian yang digunakan hingga set panggung semua tak lepas dari aksen kejawen.

 

Pembina Teater Kaplink, Dr. Yuventius Tyas Catur Pambudi, S.Si., M.Kom., yang turut hadir berkesempatan melantunkan salah satu tembang macapat. Sebelumnya, dalam sambutan yang disampaikan, ia berharap mahasiswa Udinus tidak hanya belajar tentang teknik saja. “Budaya juga penting untuk menajamkan rasa agar hidup tidak kering dan bermanfaat pada orang lain,“ ujarnya. Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi ini juga mengibaratkan orang yang belajar teknik tanpa belajar budaya seperti halnya dengan binatang yang berfikir.

 

Prosesi siraman salah satu anggota dijadikan simbol lahirnya kembali Kaplink di tahun ke-19 nya, selain itu potong tumpeng juga dilakukan jelang akhir upacara. Kali ini Tyas kembali diberi kehormatan untuk memotong tumpeng dan memberi suapan pertama pada ketua panitia dan beberapa panitia yang lain. Usai prosesi tersebut, gunungan yang sebelumnya diarak lantas diperebutkan oleh mahasiswa yang hadir di pelataran gedung D.