Teater Kaplink Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) terus menjaga eksistensi keberadaannya dengan pementasan-pementasan apik. Setelah berhasil membuat mahasiswa Udinus terbahak pada pementasan komedi penyambutan mahasiswa baru bertajuk “Sugeng” #melodimahasiswa awal Oktober lalu, pada Kamis (27/10) Teater Kaplink menjajal kemampuan anggota baru 2016 dengan pentas Happening Art di sepanjang halaman Gedung D.

Happening Art dengan judul “Kesaktian Pancasila” tersebut dibuka dengan arak-arakan yang diiringi tabuh musik dari samping masjid Baitul Muttaqin hingga meja batu. Riuh musik dan pemain sontak menyita perhatian mahasiswa yang berjalan di sepanjang halaman Gedung D. Kevin pemeran tokoh Soekarno memimpin rapat perumusan pancasila yang berlangsung sengit dengan Muh Yamin dan Soetomo yang masing-masing diperankan oleh Helmi Salam Said dan Rismawan Suryadinata. Setelah pancasila terbentuk sebagai dasar negara, muncul pihak komunis yang ingin mengganti dasar negara tersebut. Adegan perkelahian pecah ketika tujuh perwira tinggi beserta beberapa orang lainnya diasingkan di Lubang Buaya Rengasdenglok dan dibunuh pada Gerakan 30 September (G30SPKI). Koor Gugur Bunga ciptaan Ismail Marzuki mengiringi adegan tumbangnya tujuh perwira tinggi tersebut.

Aksi teatrikal yang digarap sekitar dua minggu ini mendapat sambutan baik dari mahasiswa Udinus. Tampak beberapa mahasiswa mengabadikan dengan menggunakan kamera handphone. “Persiapannya cuma sebentar kok, paling yang lama di pengerjaan musiknya aja sih,” jelas Chafid Arzun konseptor pentas tersebut. (*humas)

 

TEATRIKAL : Happening art dari Teater Kaplink yang dipersembahkan anggota baru mereka pada Kamis (27/10) memikat perhatian mahasiswa kampus Udinus yang berada di sepanjang halaman Gedung D. Foto : Meyta Adelianah.