Mahasiswa Program Sarjana Sistem Informasi (Sisfo) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Kediri mampu menciptakan ide bisnis sesuai permasalahan di sekitarnya. Melalui passionnya itu, Habib Abdullah Faqih (21) rutin mengikuti berbagai lomba serupa untuk terus meningkatkan wawasannya di bidang bisnis.

Pria yang akrab disapa Habib itu mengaku banyak insight dan pengalaman baru yang didapatkan selama mengikuti berbagai lomba. Salah satunya passion nya untuk berkecimpung di dunia bisnis. Lomba juga menjadi langkahnya untuk mempersiapkan perencanaan bisnis berskala besar. 

“Dengan mengikuti lomba mental saya juga semakin terlatih, tentunya mental untuk berkompetisi dengan pesaing lain. Karena menurut saya mental itu penting ketika suatu saat saya terjun ke dunia profesional, dimana kompetisi adalah satu hal yang tak terhindarkan,” tegasnya. 

Aplikasi yang belum lama diciptakan mahasiswa angkatan 2023 itu yaitu “Kazeem”. Sebuah layanan manajemen pondok pesantren berbasis Software as a Service (Saas). Ungkapnya, ide itu muncul sebagai solusi pengelolaan pondok pesantren yang masih konvensional. 

“Ide ini muncul karena adanya lonjakan layanan pondok pesantren di Indonesia sebesar 31 persen. Namun masih belum banyak yang memanfaatkan teknologi sebagai sistem pengelolaannya,” terangnya. 

Melalui aplikasi kazeem, saya mencoba memberikan solusi layanan teknologi informasi yang terintegrasi untuk manajemen operasional pondok pesantren. Kazeem pun sudah diuji di beberapa pondok pesantren dan memberikan hasil yang menjanjikan,” imbuhnya. 

Habib Abdullah Faqih – Mahasiswa Program Sarjana Sistem Informasi Kediri
Ukir Berbagai Prestasi

Beberapa prestasi yang sudah ia ukir salah satunya saat mengikuti lomba Elevate The Future Of Education Through Technology (Edulogy) sebagai juara 2. Lalu yang terbaru Habib juga berhasil menjuarai lomba Business Plan Digcofest dan mendapat penghargaan sebagai best of speaker

“Meski belum bisa mendapatkan hasil maksimal, tapi hanya dengan berpartisipasi dan meraih juara bisa meningkatkan kepercayaan diri. Hal itu juga berlaku untuk kemampuan problem solving, komunikasi dan analisis yang saya gunakan untuk menemukan ide bisnis,” ujar pria kelahiran Lamongan, 24 Februari 2003 itu. 

Habib juga mengungkapkan bahwa Udinus memiliki atmosfer yang sangat baik bagi mahasiswa yang ingin berprestasi. Menurutnya, dukungan dosen dan sesama mahasiswa sangatlah penting untuk menemukan ide-ide baru. Saat ini ia juga aktif sebagai anggota organisasi mahasiswa (ormawa) di kampus dan tergabung dalam tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa). 

“Target untuk kedepannya bisa ikut lebih banyak organisasi dan lomba untuk terus mengasah wawasan saya sekarang. Saya juga memiliki target untuk bisa berkuliah di luar negeri sebagai salah satu strategi untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik dari sebelumnya,” tutup pemilik akun Instagram hafaqih_ itu. (Humas Udinus/Haris. Foto: Dok. Pribadi)