Berbagai aktivitas umat Muslim di bulan Ramadan akan mendatangkan segala berkah pahala dari Allah SWT. Untuk itu banyak kegiatan yang dilakukan oleh berbagai institusi, agar suasana Ramadan lebih hangat dan bermanfaat bagi umat Muslim di dun

[Sassy_Social_Share]

Berbagai aktivitas umat Muslim di bulan Ramadan akan mendatangkan segala berkah pahala dari Allah SWT. Untuk itu banyak kegiatan yang dilakukan oleh berbagai institusi, agar suasana Ramadan lebih hangat dan bermanfaat bagi umat Muslim di dun

[Sassy_Social_Share]
Semarang, Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) Nasional berkerjasama dengan Lembaga Penerbitan Mahasiswa (LPM) Wartadinus yang juga didukung PPMI Dewan Kota Semarang sukses mengadakan Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut (PJTL) sebagai standarisasi PJTL nasional, dengan tema “Bayang Semu Anak Jalanan” dari tanggal 6 sampai 9 Desember 2012 yang bertempat di Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS) Semarang.
 
Pelatihan difokuskan pada penulisan feature, dengan menghadirkan narasumber dari Pantau, Imam Sofwan (Ketua Yayasan Pantau) dan Tommy Apriando (Reporter Mongabay.co.id) yang juga alumni PPMI Nasional. Kegiatan yang berjalan 4 hari ini diikuti 34 peserta dari berbagai kota, antara lain Mataram, Bandung, Kediri, Madiun, Tulung Agung, Malang, Yogyakarta, Ponorogo, Jember, Pekalongan, Madura, Surabaya, Jepara dan Semarang. Mereka mewakili LPM Universitas dan Dewan Kota masing-masing dareah.
 
Rizky, salah seorang peserta dari Semarang mengatakan bangga bisa mewakili LPM-nya untuk mengikuti PJTL  ini. “Bisa Sharing dengan kawan-kawan LPM se-Indonesia dan dapat berbagi pengalaman dengan mereka merupakan sesuatu yang menyenangkan,” tuturnya. Walaupun ia masih merasa kurang puas dengan materi yang diberikan dalam waktu yang sangat singkat. Sehingga kurang mendalami pembahasan materi yang telah diberikan.
 
Badan Pengurus Penelitian dan Pengembangan PPMI Nasional, Habib, dalam evaluasi bersama peserta mengatakan bahwa pelatihan ini seharusnya lebih lama bukan hanya 4 hari. “Peserta untuk pelatihan seperti ini maksimal hanya 20 orang. sehingga lebih efektif dalam pembahasan hasil tulisannya” ujarnya.
 
Jauh dari pembahasan kekurangan dalam kegiatan ini ia berterima kasih kepada semua pihak, dan ini bisa dijadikan pembelajaran yang lain. “PJTL ini merupakan standarisasi untuk bisa  diadopsi oleh masing-masing kota. Sekembalinya dari pelatihan ini diharapkan peserta bisa membuat PJTL seperti yang kita adakan,” tambahnya.
Defy, Sekertaris Jendral (Sekjen) PPMI Nasional mengungkapkan bahwa PJTL ini sebagai bentuk kepedulian antar persma (Pers Mahasiswa) se-Indonesia yang mempunyai kurikulum berbeda-beda. “PJTL ini semoga bisa dijadikan acuan untuk mengembangkan kualitas kawan-kawan pers mahasiswa di masing-masing kota,” harapnya.Sebagai penutup kegiatan ini, peserta dan panitia diajak berkunjung ke Museum Ranggawarsita dan  kawasan jalan Pandanaran  untuk sejenak melepas penat dan mengincar oleh-oleh khas Semarang. {Wahyu | PersKampus}