Ada banyak pilihan instrumen investasi yang berpeluang memperoleh keuntungan dan juga berpotensi mengalami kerugian. Instrumen investasi tersebut dapat berupa tabungan deposito di bank, membeli tanah dan bangunan, membeli emas, ataupun membeli surat berharga seperti obligasi dan saham. Seseorang bisa bebas menentukan akan menginvestasikan hartanya dalam bentuk apa saja. Investasi saham sangat cocok untuk mahasiswa yang ingin memulai belajar berinvestasi. Dari sederet instrumen investasi, hanya investasi saham yang bisa dilakukan dengan modal yang tidak terlalu besar.
Mahasiswa mulai sejak dini harus diperkenalkan dengan dunia investasi saham yang bisa di pelajari di website bursa efek indonesia, pentingnya berinvestasi saham
Untuk mengajarkan pada mahasiswa tentang pentingnya investasi, di Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) terdapat laboratorium pasar modal yang dikelola oleh Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) Udinus di gedung C lantai 2, KSPM ini adalah wadah untuk mahasiswa belajar berinvestasi secara nyata karena langsung terhubung dengan Sucor Invest. Disini mahasiswa atau umum bisa membuka akun minimal hanya dengan Rp.100.000 saja.
Pada beberapa waktu lalu, KSPM Udinus mengadakan Seminar Nasional Pasar Modal dengan tema “The Young Investor Metamorfosa” di aula gedung E lantai 3 Udinus. Seminar ini mengundang Fanny El Fuad dari Idx Semarang dan Teguh Hidayat (Value Investing & pengarang the calm investor). Seminar yang dihadiri kurang lebih 200 peserta ini memaparkan tentang kewaspadaan akan penipuan investasi bodong dan bagaimana cara menjadi investor handal dibidang bursa saham untuk pemula. El Fuad menuturkan, sejak dulu hingga saat ini penipuan investasi alias investasi bodong tetap ada. Penyebab utamanya adalah karena banyak orang senang dengan hal yang serba instan. Tidak mau repot tetapi menginginkan untuk yang banyak. “Sebelum berinvestasi kita harus mengenal terlebih dahulu instrumen investasi yang hendak dipakai,” anjur Fuad.
Cara sederhana mengamati fluktuasi harga saham di bursa efek yang patut dibeli atau dijual adalah dengan menggunakan Price to Book Value (PBV) dan Price to Earning Value (PER). Teguh menjelaskan cara-cara berinvestasi bagi pemula. “Kalau masih pemain baru di saham, mesti setiap hari selalu memantau fluktuasi harga saham di bursa efek, beda sama pemain lama. Biasanya lebih kalem,” tutur Teguh mengedukasi peserta seminar. Teguh juga menambahkan, untuk belajar menjadi calm investor seseorang harus belajar sabar untuk antre dalam hal apapun. Imbasnya adalah kita bisa sabar antre menunggu harga saham naik atau turun meskipun posisi saham sedang nyangkut. Bermain saham tidak sekedar membeli saham diharga murah, kemudian hold hingga harga saham tinggi lalu menjualnya. Seseorang harus pandai membaca situasi pasar yang terus fluktuatif. (*humas)
BERIKAN PENGARAHAN : Para narasumber memberikan pengarah tentang pentingnya berinvestasi untuk generasi muda di aula Gedung E Lantai 3 Udinus. Foto : Meyta Adeliana.