Setelah beberapa saat yang lalu digelar dialog akademik beberapa fakultas di Universitas Dian Nuswantoro, diantaranya Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Komputer, kini dibuka kesempatan untuk mahasiswa Udinus menyampaikan uneg-uneg-nya pada pimpinan tertinggi, yakni Rektor. Acara talkshow with Rektor “Don’t Stalking But Talking” ini digelar oleh Dewan Perwakilan Mahasiswa Udinus yang menginginkan keterbukaan informasi terhadap masalah-masalah yang selama ini hanya menjadi bahan obrolan tanpa ada penyelesaian.
Kamis (8/5) lalu di Gedung E lantai 3 Udinus, acara dibuka dengan penampilan stand up comedy mahasiswa yang cukup mengundang gelak tawa. Tak lama, Rektor Udinus Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom menaiki panggung bersama Wakil Rektor I Dr. Kusni Ingsih, MM dan Kepala Kantor Urusan Internasional Dr. Pulung Nurtantio Andono, ST., M.Kom. Dialog kali ini memang hanya difokuskan untuk 3 masalah krusial yang dirasakan mahasiswa, yaitu seputar gadget kampus, beasiswa, dan kritikus kampus.
Sebelum dibuka sesi tanya jawab, Rektor memberikan sedikit wacana untuk mahasiswa melalui slideshow, yang berisi banyak sekali permasalahan yang terjadi di sekitar Udinus, namun dapat diselesaikan tanpa harus membebani mahasiswa dengan isu yang simpang siur.
Ada banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh mahasiswa di sesi tanya jawab, namun lebih banyak yang memberikan saran untuk proses kegiatan-kegiatan di kampus Udinus. Seperti contohnya mengenai perlu adanya tim survey untuk meloloskan mahasiswa yang dapat meraih beasiswa.
Selain itu ada juga testimoni dari Rani, mahasiswa FIK, yang dapat mengikuti program CTS (Credit Trasfer System) di Undip. Rani mengemukakan, dirinya bangga menjadi mahasiswa terpilih untuk ikut merasakan kelebihan Udinus dari PTS yang lain.
“Ada banyak hal positif lain yang juga dapat dirasakan oleh mahasiswa Udinus. Karena pada dasarnya, kami jajaran civitas akademika Udinus sangat terbuka oleh kritik dan saran yang membangun. Semua dapat diselesaikan dan dibicarakan seperti layaknya anak dan bapak dalam sebuah keluarga,” ujar Edi Noersasongko. Lebih baik energi mahasiswa digunakan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat seperti mengikuti banyaknya program beasiswa di Udinus, maupun mengikuti kegiatan UKM yang positif lainnya, tambah Edi.(humas)