Animasi 2 Dimensi (2D) karya mahasiswa The Applied Undergraduate Animation Department Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), tunjukkan eksistensinya di kancah bergengsi. Karya berjudul ‘Maaf’ ini berhasil melaju ke tahap final mewakili Indonesia pada ajang ‘The 27th DigiCon6 ASIA’ untuk nominasi Best Art, baru-baru ini.

Animasi yang dikerjakan oleh 10 mahasiswa angkatan 2023 itu mampu mengungguli karya dari berbagai negara. Karya tersebut bahkan mendapat respon positif dari juri lokal maupun mancanegara, baik dari segi kisah, animasi hingga teknik produksi.

Salah satu tim yang terlibat, Sharon Laurencia menjelaskan bahwa animasi Maaf mengusung tema rekonsiliasi dan empati. Dikemas dalam format animasi berdurasi pendek, namun padat dengan emosi. 

Menceritakan tokoh bernama Ratna, pegawai bank di sebuah Kota yang sudah meninggalkan ayahnya yang harus tinggal seorang diri. Judul Maaf muncul karena penyesalan tokoh utama yang kehilangan sosok ayah karena mengejar karier yang diinginkan. Daripada mengikuti saran ayah untuk menjadi seorang guru, untuk mengenang mendiang istrinya.

“Kami melakukan banyak eksperimental dalam segi visual untuk mendukung mood horror dan juga alur cerita yang penuh dengan emosi. Beberapa konsep yang digunakan seperti visual hitam putih, watercolor, retorika dan semiotika. Konsep ini lah yang menjadi pertimbangan para juri untuk masuk di nominasi Best Art,” terang Sharon pada Rabu (16/10).

Sharon menambahkan, kompetisi final The 27th DigiCon6 ASIA akan diselenggarakan di Jepang, dan Tokyo Broadcasting System Holdings, Inc. (TBS) akan menjadi penyelenggaranya. “Kami merasa bangga karena menjadi salah satu dari tiga karya yang dapat mewakili Indonesia dengan nominasi Best Art. Untuk saat ini, animasi sedang proses penjurian final di tingkat Asia, dan akan diumumkan pada akhir Oktober 2025 mendatang,” terangnya.

Selain Sharon, tim lain yang terlibat diantaranya Andika Dwi, Muhammad Rajata, Ayudia Azzahra, Mahadhika Hanania, Rizqi Wira, Anindyta Dayu, Candra Tri, Aulia Hanifa, Alexsandro Reubendeas. Serta satu dosen Animasi selaku pembimbing, Nita Virena Nathania, B.Des. (Hons)., MBA.

Sementara itu, Ketua Program Sarjana Terapan Animasi Udinus, Dr. Khafiizh Hastuti, M.Kom., turut menyampaikan rasa banggprestasi mahasiswa animasi tersebut. Menjadi bukti nyata bahwa kualitas kreatif mahasiswa Animasi Udinus mampu bersaing hingga di kancah internasional.

“Melalui kompetisi ini, kami mendorong mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan mereka di bidang animasi, mendambang pengalaman dan juga relasi. Setelah bersaing di babak regional, mereka akan terus kami kawal untuk merebutkan penghargaan utama di Tokyo,” pungkasnya. (Humas Udinus/Penulis: Haris. Foto: Dok. Prodi Animais)