Prof. Kusni Sebagai Guru Besar Bidang Ilmu MSDM Tegaskan bahwa SDM Sebagai Kunci Organisasi Berkelanjutan

[Sassy_Social_Share]

Prof. Kusni Sebagai Guru Besar Bidang Ilmu MSDM Tegaskan bahwa SDM Sebagai Kunci Organisasi Berkelanjutan

[Sassy_Social_Share]

Guru Besar bidang ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), Prof. Dr. Dra. Kusni Ingsih, M.M. menegaskan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) kunci utama untuk beradaptasi serta memanfaatkan teknologi baru. Hal itu disampaikan dalam orasi ilmiahnya pada  mengukuhkan lima guru besar baru Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Rabu (15/01/2025).

Orasi ilmiah yang disampaikan oleh Prof. Dr. Dra. Kusni Ingsih, M.M yang bertajuk ‘Peran SDM Kunci Menuju Organisasi berkelanjutan’. Dalam orasi ilmiah itu, Prof. Kusni juga  menyoroti pentingnya pengelolaan SDM dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045. Karena pengelolaan tersebut dianggap sebagai salah satu motor penggerak utama.

Prof. Kusni menjelaskan adanya transformasi pengelolaan SDM di tengah perkembangan digital yang semakin pesat. Menurutnya dari sudut pandang tradisional SDM di dalam organisasi hanya dilihat dari tenaganya saja. 

“Sedangkan saat ini SDM dianggap sebagai potensi untuk berinovasi sebagai motor penggerak berorganisasi. Sehingga organisasi perlu menciptakan lingkungan kerja yang bisa menghargai SDM nya. Dengan memperhatikan dimensi spiritual seperti jiwa, hati, tubuh, dan pikiran,” terangnya. 

Adanya dimensi spiritual yang baik bisa membantu membentuk hubungan bersosial untuk menciptakan lingkungan organisasi yang sehat. Menurut Prof. Kusni, sekecil apapun kontribusi yang diberikan itu akan sangat berarti. 

SDM di Era Digital

Di tengah transformasinya yang begitu pesat, Prof. Kusni menegaskan bahwa SDM menjadi kunci utama untuk beradaptasi dan memanfaatkan teknologi baru. Kemampuan itu dibutuhkan untuk mendorong perusahaan agar terus berinovasi sehingga bisa maju dan berkembang. 

Melalui orasi ilmiah yang disampaikan, terdapat beberapa trend dunia SDM yang perlu diperhatikan di era digital. Diantaranya talent war yang menunjukkan banyaknya talent yang dimiliki oleh berbagai individu yang bisa dikembangkan. Kemudian flexible work yang mendorong suatu individu memenuhi kebutuhan work life balance. Sedangkan using technology untuk memanfaatkan teknologi sebagai dalam mengelola data kebutuhan manajemen. 

“Trend lainnya yaitu kindness movement yang mengharuskan perusahaan memiliki berbagai aktivitas diluar pekerjaan utama seperti adanya arisan atau perkumpulan agama tertentu. Selanjutnya diverse workforce sebuah trend yang menekankan pentingnya organisasi untuk memanfaatkan talenta dari baby boomers hingga Generasi Z, demi keberlanjutan organisasi,” imbuh Prof. Kusni. 

Jawab Tantangan di Era Digital

Namun, tantangan era digital tidak dapat diabaikan seperti risiko PHK sepihak maupun adanya skill gap. Menurut Prof. Kusni, masih banyak organisasi di INdonesia yang belum siap menghadapi tantangan itu karena masih terpatok dengan cara tradisional untuk pengelolaan SDM. 

“Hal yang bisa diperhatikan untuk menghadapi hal ini dengan mengasah softskill seperti lifelong learning, kreativitas, kerja sama tim, dan jiwa kepemimpinan. Karena teknologi secanggih apapun tidak bisa menggantikan peran manusia dalam interaksi sosial,” tegasnya.