Angka stunting yang masih tinggi di beberapa wilayah di Indonesia, mendorong tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) menciptakan inovasi digital berupa aplikasi WhatsApp Auto Responding Posyandu Toto Maju Desa Kacangan (WARTO). Inovasi yang digarap oleh tim dari Fakultas Kesehatan (FKes) ini, resmi diluncurkan pada Posyandu yang berlokasi di Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, pada Senin (27/10).

Program yang mengusung tema ‘Pendampingan dan Pelatihan Deteksi Dini Stunting Melalui Integrasi Aplikasi WhatsApp Auto Responding (WAR)’ ini bahkan mendapatkan pendanaan dari pemerintah. Yakni melalui hibah PKM Skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat Tahun 2025 yang didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DPPM) Diktisaintek dengan nomor kontrak 014/LL6/AL.04/PM-BATCH III/2025.

Peluncuran aplikasi secara simbolis ditandai dengan serah terima antara Ketua Tim Pengabdian, Bayu Yoni Setyo Nugroho, M.P.H., dengan Kepala Dusun Kacangan, Suparman. 

Bayu menjelaskan bahwa penanaman aplikasi WARTO merupakan hasil kesepakatan yang didapat melalui Focus Group Discussion (FGD) bersama pimpinan dan warga desa. Aplikasi ini dikembangkan dengan beberapa fitur, dari mulai deteksi dini stunting, informasi kesehatan tervalidasi, hingga panduan pertolongan pertama untuk anak dan balita. 

“WARTO merupakan solusi inovatif untuk menjawab tantangan deteksi dini stunting, karena sistemnya yang bisa diakses melalui WhatsApp oleh orang tua setiap saat. Kami memastikan semua informasi kesehatan yang disajikan telah tervalidasi oleh para ahli,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Bayu menegaskan bahwa program WARTO tidak hanya berhenti pada tahap peluncuran saja. Kader posyandu serta masyarakat desa akan mendapatkan pendampingan dan pelatihan berkelanjutan. 

“Pelatihan kami lakukan secara intensif agar bisa mengoptimalkan penggunaan aplikasi. Kegiatan ini sekaligus bukti nyata implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat,” imbuhnya.

Apresiasi datang dari Kepala Dusun Kacangan, yang menyebut aplikasi ini sebagai terobosan bermanfaat bagi masyarakat. Karena dinilai membawa teknologi yang aplikatif yang mudah digunakan oleh masyarakat desa.

“Seperti yang diketahui, WhatsApp sudah jadi bagian dari keseharian warga, jadi aplikasi ini mudah diterima. Kami optimis WARTO akan membantu para orang tua memantau tumbuh kembang anak-anak mereka,” pungkasnya.

Peluncuran WARTO diharapkan menjadi titik balik dalam upaya deteksi dini dan pencegahan stunting di Desa Kacangan. Dengan intervensi yang lebih cepat dan akurat, program ini diharapkan mampu mewujudkan generasi yang lebih sehat dan berkualitas di wilayah Sragen. (Penulis: Haris. Foto: Dok. Tim PKM)