Menjadi bagian dari mahasiswa Kesehatan Masyarakat di Indonesia, Himpunan Mahasiswa Kesehatan Masyarakat (HM Kesmas) Fakultas Kesehatan (FKes) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) menjadi tuan rumah dari Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia (ISMKMI) 2017.
 
Bertempat di Gedung E Lantai 3 Udinus, acara yang digelar pada Jumat (21/7), pembukaan yang dihadiri ratusan mahasiswa perwakilan dari 33 propinsi di Indonesia ini berlangsung meriah. Diawali oleh sambutan dari Sekjen ISMKMI Abdul Latif Musthofa, yang dilanjutkan dengan sambutan dari Dekan FKes Udinus Dr. Guruh Fajar Shidik, S.Kom., M.Cs. Pemukulan gong menandai mulai dibukanya Rakernas ISMKMI 2017.
 
Dalam sambutannya Guruh menyoroti tentang mendesaknya kebutuhan peningkatan mutu tenaga kesehatan. “Adanya sertifikasi rumah sakit yang disyaratkan pemerintah, otomatis akan membutuhkan peningkatan mutu tenaga kesehatan. Selain itu pendataan di rumah sakit yang computerized juga bergantung pada dunia teknologi informasi. Untuk itu Udinus telah menyiapkan lulusan Kesehatan Masyarakat yang melek IT dan siap terjun di dunia industry,” papar Dekan Fkes Udinus tersebut.
 
Dalam kesempatan ini, dilangsungkan pula Seminar Nasional dengan tema “Peran Tenaga Kesehatan Masyarakat Indonesia dalam Dunia Kerja pada Era MEA.” Yang didaulat untuk menjadi pembicara antara lain adalah dr Ridwan M. Thaha, M.Sc selaku Ketua Umum Ikatan Alumni Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Sidin Hariyanto, SKM, M.Pd dari Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kementrian Kesehatan RI, dan Rektor Udinus Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom.
 
Dalam paparannya, ketiga pembicara memaparkan bagaimana para tenaga kesehatan hendaknya mempunyai standart dan pelayanan profesi yang baik. Karena jika tenaga kesehatan masyarakat (kesmas) tidak bisa menjalankan tugasnya dengan baik, maka negara akan banyak merugi. “Dan hendaknya tenaga kesmas bisa menjadi Manager Innovatir Researcher Apprenticer Communitarian, Leader dan Educatir (MIRACLE),” tambah Edi Noersasongko. (*Humas/ning)