International Seminar on Application for Technology of Information and Communication (Isemantic) yang diadakan Universitas Dian Nuswantoro Semarang telah digelar pada 21-22 September 2018. Acara tersebut bertemakan ‘Creative Technology for Human Life’ dan dihadiri oleh pembicara dari mancanegara.

Tiga pembicara besar yang hadir dalam iSemantic ketiga yang digelar oleh Udinus yakni Dr Reece Hinchcliff dari University of Technology Sydney, Prof Dr Nurul Taufiqu Rochman, M.Eng dari LIPI, dan Prof Peter Wushou Chang, MD, MPH, ScD dari Taipe Medical University. Kegiatan tersebut digelar di gedung E lantai 3 Udinus.

Ketua Panitia iSemantic 2018, Dr Guruh Fajar Shidik, MCs mengatakan kegiatan seminar diikuti oleh para peneliti, akademisi, mahasiswa dan masyarakat industri yang telah lolos seleksi awal yang diumumkan pada 12 Mei yang lalu. Topik makalah mengenai Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Teknologi Listrik dan Elektronik, Teknologi E-computing, Teknologi untuk Studi Bahasa dan Sastra, dan Teknologi E-health.
“Para peserta sebelumnya telah mengumpulkan makalah Pengumuman penerimaan pada 12 mei lalu dan makalah yang diserahkan harus memenuhi kriteria diantaranya orisinalitas, kebaruan, belum dipublikasikan dan harus ditulis dalam bahasa Inggris. Selain itu, makalah tersebut ditinjau oleh tiga reviewers, yang akan dikenakan proses peer-review, dimasukkan dalam IEEE Xplore yang terindeks oleh Scopus,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa kegiatan Isemantic sebagai langkah untuk memberi pengaruh besar dan manfaat bagi pengembangan teknologi informasi sebagai suatukontribusi positif bagi pengembangan IPTEKS berbasis kearifan lokal.
“Hasil riset atau pun sharing dari hasil temuan dan pengamatan yang telah dilakukan oleh para kelompok intelekual, praktisi serta kalangan industri dapat berguna bagi peningkatan kualitas hidup, terjaganya kekayaan budaya nasional serta terpiliharanya lingkungan,” ungkapnya.

Sementara itu, dalam pemaparannya di acara iSemantic 2018, Prof. Peter Wushou Chang, MD, MPH, ScD dari Taipe Medical University menjelaskan pentingnya literasi kesehatan digalakkan adalah agar masyarakat lebih paham akan  hak-hak kesehatannya, tercukupi  kebutuhan kesehatannya, dan mampu menentukan keputusan kesehatan. Menurutnya peran pemerintah juga sangat diperlukan.
“Peran pemerintah berguna untuk  pengedukasian masyarakat tentang literasi kesehatan dapat dilakukan secara masif dan lebih efektif. Sehingga keperluan kesehatan untuk masyarakat dapat diseleksi lebih dini, dan meminimalisir finansial yang harus dikeluarkan untuk kebutuhan kesehatan masyarakat,” jelasnya.
Isemantic sendiri merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Udinus berkolaborasi dengan Institute Electrical and Electronic Enginneers (IEEE). 

Dalam kegiatan bertaraf internasional ini, Udinus memberikan penghargaan kepada Prof. Peter Wushou Chang, MD, MPH, ScD  karena kontribusinya di Asian Health Literacy Association (AHLA).
Terlebih sejak 2017 lalu, Udinus telah dijadikan kantor representatif AHLA pertama di Indonesia, sehingga Udinus juga telah berperan dalam menggalakkan kesadaran literasi kesehatan untuk masyarakat di Indonesia.

Kahumas Udinus Agus Triyono,S.Sos, Msi menegaskan bahwa agenda tahunan dari Udinus tersebut telah dinanti-nantikan oleh para peneliti, akademisi, mahasiswa, maupun masyarakat industri. Ia berharap paper atau makalah dari para peserta yang telah mengirimkan nantinya dapat dipublikasikan.
“Penelitian melalui makalah ilmiah diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat, dan bagi akademisi hal ini dapat mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Saya berharap agar acara ini juga bermanfaat untuk publikasi para akademisi,” tutupnya. (*Humas Udinus/lex/AT/ Foto : Alex Devanda)