Dibutuhkan kepekaan yang tinggi terhadap kebutuhan pasar maupun dunia industri, agar saat membuat ide Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dapat langsung tepat sasaran dalam pengembangannya. Untuk lebih meningkatkan pemahaman dosen dan mahasiswa dalam menyusun proposal PKM, Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) menggelar Pelatihan Penyusunan Proposal PKM pada Jumat (12/10) lalu.

 

Bertempat di Aula Gedung H lantai 7, sebanyak 50 dosen FIK yang nantinya akan membimbing PKM dan 150 mahasiswa yang telah mempunyai rencana membuat PKM di tahun ajaran 2018/2019 ini. Dihadirkan dalam pelatihan tersebut  Dr Tommi Yuniawan, S.Pd, M.Hum dari Universitas Negeri Semarang sebagai pembicara.

Sesi dalam pelatihan tersebut dibagi menjadi 2 yakni sesi pertama untuk para dosen, dan sesi kedua untuk para mahasiswa. Banyak masukan yang diberikan oleh Tommi bagi para dosen perwakilan tiap program studi di FIK Udinus.

 

Tommi memaparkan bahwa PKM ini merupakan wadah yang tepat untuk mengkaji, mengembangkan dan menerapkan ilmu yang dipelajari di bangku perkuliahan untuk kemudian diterapkan pada masyarakat luas. “Sebagai dosen pembimbing, arahkanlah mahasiswa anda untuk mengangkat ide-ide potensi lokal. Banyak sekali tema yang dapat digali untuk kemudian dikembangkan ketika kita menggagas ide-ide dari potensi lokal, dan manfaatnyapun dapat dirasakan langsung pada masyarakat,” papar Tommi.

 

Selain ide-ide dari potensi lokal, Tommi juga menyarankan untuk memperketat ketika proses pra dan desk evaluasi I. Dimana kesesuaian administrasi, format dan program menjadi fokus utama sebelum menuju ke tahap-tahap selanjutnya. Jika kesesuaian administrasi, format dan program telah dipenuhi, barulah menambah fokus pada tingkat kreativitas proposal PKM. “Dibutuhkan kreativitas yang inovatif dalam menciptakan peluang pasar. Tentunya hal ini didahului dengan survey pasar, serta diharapkan ada relevansi terhadap terbukanya peluang profit,” tambah Tommi.

 

Sesuai ketentuan dari Kemenristek Dikti, Udinus masuk pada klaster III, dimana bisa mengirimkan 200 proposal. Kuota tersebut akan berusaha dimaksimalkan dengan memulai pelatihan lebih dini, agar lebih banyak proposal PKM yang lolos di Pekan Ilmiah Nasional nantinya dan didanai oleh Kemenristek Dikti.

“Kami dorong mahasiswa agar berprestasi di bidang akademik maupun non akademik, agar minat dan bakat mereka juga tersalurkan secara positif. Termasuk berkontribusi di PKM untuk Pimnas mendatang, juga harus disiapkan lebih dini,” tutur Kahumas Udinus Agus Triyono, MSi. (*Humas Udinus/AT/ Foto : Nining Sekar)