Meriahnya acara Dinusfest 2019 dirasakan oleh para peserta lomba yang tergabung di dalamnya. Salah satu bidang lomba yang cukup digemari adalah seni budaya, satu diantaranya ada  lomba gamelan. Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) telah lama mengembangkan dan merawat budaya jawa yaitu gamelan. Bahkan e-gamelan Udinus dapat berkiprah hingga UNESCO Paris pada 2018 lalu.

Dalam Dinusfest 2019 ini, Gamelan menjadi salah satu lomba yang menarik perhatian banyak pengunjung.

 

Bertempat di halaman Gedung E Udinus, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik (BEM FT) Udinus menjadi penanggung jawab pelaksanaan lomba gamelan ini. Andra Eka Virgawan, Ketua pelaksanaan lomba gamelan berpendapat  bahwa dengan adanya lomba ini dapat menjadi salah satu cara untuk mengajak generasi muda mengenal dan merawat budaya jawa.  “Melihat banyak sekali generasi muda saat ini, banyak tidak mengetahui apa dan bagaimana gamelan itu. Dan inilah cara kami mengenalkan sekaligus melestarikannya,” ujar Andra.

 

Lomba yang diadakan pada Selasa (22/1/2019) ini terdapat 11 team sebagai peserta yang berasal dari berbagai SMA/SMK/MA sederajat se-Jawa Tengah, dengan beberapa kriteria penilaian diantaranya penampilan dan keselarasan dalam bermain. Adapun dewan juri yang didaulat menilai penampilan peserta merupakan para ahli karawitan, diantaranya Prof Dr Supriadi Rustad, MSi yang merupakan Wakil Rektor I Udinus, Dr Widodo Brotosedjati, serta Ki Bremoro.

 

Dengan diadakannya lomba ini dapat menarik minat generasi muda untuk lebih mengenal budaya sendiri, begitulah pendapat Sinta Kumaladewi seorang sinden dari salah satu tim yang berasal dari SMAN 2 Ungaran. “Melalui lomba ini saya mendapat pengalaman. Lomba ini juga bagus serta menantang, karena teman-teman yang belum mengenal gamelan menjadi lebih tertarik untuk belajar secara mendalam,” tutur Shinta.

 

Melestarikan budaya adalah tugas kita sebagai pemilik budaya tersebut, “Kita hendaknya mampu mempertahankan budaya sendiri. Gamelan salah satu contoh budaya yang harus kita jaga dan kenal agar terus lestari,” jelas Agus Triyono, S.Sos, MSi selaku Kahumas Udinus. (*Humas Udinus/via/AT. Foto: Nuvia Na’ma)