Memasuki penjurian Akselerasi Startup Mahasiswa Indonesia (ASMI) tahun 2020, digelar di beberapa lokasi, salah satunya bertempat di Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang. Pelaksanaan peninjauan kemajuan ASMI sebagai tahap lanjutan dari ajang tersebut.

 

Acara tersebut dihadiri langsung oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) yang terdiri dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Ditjen Dikti Kemendikbud RI), Charoline Dewi Virasari, S.Kom, S.Sos, M.Kom, Politeknik Negeri Media Kreatif Makassar Dr. Tipri Rose Kartika, S.E., M.M dan Institut Teknologi Sepuluh November, Arief.

 

Peserta ASMI tersebut diikuti dari  berbagai universitas, diantaranya Universitas Dian Nuswantoro, Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Negeri Semarang, dan Institut Teknologi Telkom Purwokerto yang disambut langsung oleh Wakil Rektor bidang III Kemahasiswaan, Dr. Kusni Ingsih, M.M dan Kepala UPT Kewirausahaan Imam Nuryanto, S.E, M.M.

 

Penjurian ini diadakan untuk memasuki babak penilaian lanjutan dari total 25 peserta  dan nantinya akan dipilih 4 peserta. Penilaian dinilai dari pitch desk yang sudah dikerjakan berisi tracking dan perkembangan bisnis yang dilakukan. “Tujuannya untuk mempersiapkan adik-adik mahasiswa ke dunia bisnis startup,” ungkap Kartika saat diwawancara.

 

Untuk penilaian menuju babak terakhir yakni 4 peserta terpilih, 25 peserta yang sudah presentasi di depan reviewer dari Belmawa akan kembali diminta presentasi di depan para CEO dan investor. Nantinya, CEO dan investor inilah yang akan menentukan 4 peserta tersebut.  “25 peserta ini akan  mendapat kesempatan presentasi didepan para CEO dan investor, nantinya akan dipilih 4 peserta yang akan mendapat funding langsung dari para CEO dan investor,” ungkap Caroline.

 

Sementara itu, Wakil Rektor III, Bidang Kemahasiswaan Udinus, Dr. Kusni Ingsih, M.M merasa bangga mahasiswanya lolos dalam tahap 25 besar. Menurutnya, pada tahap ini  juga mereka diberi dana untuk melakukan pengembangan bisnis startup. Ungkap Kusni, lolosnya mahasiswa Udinus dalam berwirausaha, sesuai dengan visi misi Udinus yang unggul dalam bidang pendidikan dan kewirausahaan. “Supaya para mahasiswa setelah lulus nanti tidak hanya menjadi karyawan tapi bisa menjadi wirausahawan di kemudian hari,” harapnya.

 

Untuk mendukung persiapan mahasiswanya, Udinus melalui UPT Kewirausahaan akan membimbing dalam penyusunan pitch desk dan materi serta menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan. “Dana yang diberikan juga akan digunakan semaksimal mungkin agar bisnis ini bisa berkelanjutan,” tuturnya. (Humas/Almira. Foto: Almira Felicia)